- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

Indonesia Miliki Gedung Perpustakaan Tertinggi Di Dunia

Jakarta, ProlegaLnews.com

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kini memiliki gedung yang representatif setinggi 27 lantai. Gedung perpustakaan tertinggi di dunia ini merepresntasikan sebagai Jendela Dunia (The Window of the World). 

  “Buku  adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya,” itulah kutipan pomeo yang diciptakan novelis dan penulis buku terkenal, Mark  Twain. Berdasarkan filosofi itulah, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membangun gedumg pepustakaan yang diklaim tertinggi di dunia. Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Fasilitas Pelayanan Perpustakaan Nasional RI di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, (14/9/17).

Presiden Jokowi tiba di lokasi pada pukul 10.27 WIB.Ia disambut oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

Dari deretan tamu yang hadir, nampak mantan presenter televisi, Najwa Shihab yang telah diangkat  yakni sebagai duta baca Indonesia.

Acara dimulai dengan mendengarkan laporan dari Mendikbud Muhadjir Effendi, kemudian acara penyerahan secara simbolik mobil perpustakaan kepada perwakilan.“Dengan mengucap Bismillah, saya meresmikan Gedung Perpusatakaan Nasional yang baru,” kata Jokowi.

Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang berlokasi di Jalan Merdeka Selatan Nomor 11, dan berada di kompleks bersejarah (silang Monas) yang juga merupakan kawasan Ring Satu pusat pemerintahan.

Berdiri di atas lahan seluas 11.975 meter persegi dengan luas bangunan 50.917 meter persegi bangunan setinggi 126,3 meter dengan 24 lantai dan tiga basement diklaim sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia. Fasilitas layanan ini dirancang dengan konsep green building dengan indeks konsumsi energi (IKE) 150 kwh/mm2 per tahun yang hampir sama dengan gedung-gedung di Singapura dan Malaysia.

Pembangunan gedung fasilitas layanan tersebut menggunakan anggaran multi years (2013-2016) yang menelan biaya Rp465.207.300.000.Bangunan perpustakaan yang tinggi dengan rupa persegi seperti jendela mengartikan perpustakaan adalah Jendela Dunia (The Window of the World).

Budaya literasi (membaca) merupakan  sumber pengetahuan bagi masyarakat. Dengan pengetahuan   yang memadai setiap individu bisa mengimbangi perkembangan dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Tumbuhnya budaya literasi itu tidak bisa dilepaskan dari peran perpustakaan. Sehingga Perpustakaan Nasional  merupakan  salah satu agent of change (agen perubahan) yang berperan untuk merubah mind set masyarakat dalam mengimbangi perubahan, terutama dalam menghadapi era globalisasi.

Perpustakaan yang menjadi sentra aktifitas edukatif, rekreatif, dan kultural. Gedung fasilitas layanan ini kini dilengkapi dengan teknologi kabel jaringan data kategori 7 (CAT-7) dan perangkat jaringan aktif yang mampu mentransfer data sampai dengan  100 Gbps.Fasilitas layanan perpustakaan merupakan perpaduan layanan inklusif, diversifikasi layanan, berbasis komunitas yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Layanan inklusif didesain untuk melayani penyandang disabilitas dari segi sarana prasarana, koleksi, maupun ruangan khusus bagi disabilitas tuna netra. Reading area anak-anak didesain secara apik, menarik dan colorful. Lukisan mural yang diambil dari cerita rakyat menghiasi pilar-pilar di area baca tersebut.

Reading area anak-anak juga menyiapkan ruang khusus laktasi (menyusui) sehingga para ibu tidak perlu kuatir saat mendampingi buah hatinya bermain, membaca, bereksplorasi maupun berkreasi di panggung kreasi yang sangat kondusif bagi pengembangan literasinya. Sedangkan, bagi para pengunjung lansia diberikan pelayanan khusus, termasuk koleksi maupun petugas yang mendampinginya. Tim

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan