- Advertisement -
Pro Legal News ID
Kriminal

Pungli Terhadap Sopir Truk Di Jalur Marunda Center Merajalela

Polisi mengamankan puluhan preman yang berkedok pedagang minuman mineral yang memaksa para sopir truck untuk membeli

Jakarta, Pro Legal News – Praktik pungutan liar terhadap para sopir truk logistik dengan jalur ke arah Kawasan Berikat Marunda Center di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, kembali marak. Pungli dilakukan mulai dari pintu ke tol Marunda – Cilincing, Jakarta Utara ke arah jembatan layang dengan modus menjual air mineral.

Para penjual yang rata-rata masih di bawah umur memaksa para sopir truk untuk membeli air mineral kemasan dengan harga jual antara Rp10.000 – Rp20.000. Jika menolak membeli, para penjual akan mengejar truk dan berusaha menghalangi laju truk. “Selalu begitu polanya. Sudah berjalan dua bulan. Jika menolak membeli mereka bahkan tak segan-segan berusaha mengambil apa saja yang ada di dasbor pengemudi,” ujar Randi, salah seorang sopir truk double dari perusahaan jasa angkutan logistik, Senin (21/1) sore.

Dikatakan, modus menjual air mineral secara paksa ini kebanyakan dilakukan terhadap truk yang tak punya stiker pengawalan dan truk dengan nopol luar Jakarta.  Jika pun sopir memilih membeli air kemasan tersebut, praktik pungli lainnya akan terjadi lagi di sepanjang rute ke arah Marunda Center. “Kalau dituruti semuanya, dalam satu kali pengangkutan bisa habis uang jalan sopir. Padahal uang jalan sopir maksimal Rp400.000, termasuk buat makan dan rokok selama perjalanan,” keluhnya.

Di kesempatan berbeda, Silalahi, marketing operasional salah satu perusahaan jasa pengangkutan logistik juga mengeluhkan yang hal sama.  Dikatakan, hampir setiap hari dirinya menerima laporan dari sopir yang kena ‘palak’ saat menempuh rute ekspedisi ke Marunda Center. “Ada saja sopir yang ngadu dan ngeluh kena pungli. Bahkan ada yang bilang kalau bisa milih lebih baik mengambil rute ekspedisi yang lain dari pada harus mengangkut ke Marunda Center,” ujarnya.

“Para sopir merasa rugi soalnya karena uang jalan mereka habis ditelan pungli para ‘asmoro’, sebutan untuk para pelaku pungli tersebut di jalanan,” imbuhnya lagi.

Ketua Logistik Link Indonesia, Widodo, saat dimintai tanggapannya menduga ada oknum aparat yang membeking praktik pungli tersebut.

Pasalnya, terus Widodo, tanpa ada pihak berpengaruh yang memback-up praktik tersebut para ‘asmoro’ yang mayoritas masih di bawah umur diyakini tak kan berani berulah seperti itu. “Logika saja, mereka sampai berani mencegat truk di tengah jalan agar si sopir beli air mineral yang ditawarkan dari mana kekuatannya? Secara usia dan fisik mereka rata-rata mereka kalah dari sopir truk, kok,” sergahnya.

Menurut Widodo, truk dengan stiker pengawalan seperti TRX, HJP, MR, HR3, dan badboy yang dikeluarkan ormas saja masih berani mereka tawarkan air mineral secara paksa.

Cuma bedanya, ia melanjutkan, ketika sopir menolak para ‘asmoro’ tak sampai mengejar dan mencegat laju truk di tengah jalan. “Itu baru dari pungli membeli paksa air mineral. Belum lagi pungli dari titik lainnya sepanjang rute ke Marunda Center,” jelas Widodo.

Rute ke Marunda Center yang notabene terbagi ke tiga wilayah yakni Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kabupaten Bekasi, sambung Widodo, juga seringkali membuat para sopir dan pengusaha angkutan bingung harus melaporkan praktik pungli tersebut ke mana.

Soalnya, pernah ada beberapa sopir melaporkan hal tersebut ke Polrestro Jakarta Utara namun akhirnya dilempar ke Polrestro Bekasi Kabupaten atau Polrestro Jakarta Timur. Demikian juga sebaliknya. “Laporan para sopir seperti dipimpong. Makanya kami bingung harus mengadu ke mana agar rute ekspedisi ke Maruda Center bisa bersih dari pungli dan para sopir juga bisa nyaman bertugas,” Widodo berujar.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Reza Arief Dewanto. Saat di konfirmasi Pro Legal melalui via WhatsApp mengatakan, pemalakan saya sudah monitor dan sudak dilakukan tindakan-tindakan pencegahan. “Yang saya belum dengar, modus jual air mineral dengan cara paksa, biar saya selidiki,” ujar Reza

Menurutnya, sejak pertengahan tahun 2018 jajaran Polres Metro Jakarta Utara sebenarnya sudah terus melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang diduga melakukan pungli di jalur menuju Marunda Center.

Selain itu, pihaknya juga selalu bergerak cepat merespons setiap laporan yang diposting melalui media sosial. “Para pelaku pungli di jalur ke arah Marunda Center sudah banyak yang kita amankan. Cuma kami juga kesulitan untuk mendapatkan korban yang mau melapor langsung ke kita. Kebanyakan kami tahu dan selidiki dari laporan yang terposting di media sosial,” tutupnya. Rico

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan