- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

Irjen Fadil Imran Berjanji yang Terbaik Untuk Jawa Timur

Jakarta, Pro Legal News – Kapolri Jenderal Idham Azis melantik Irjen Pol Mohammay Fadil Imran sebagai Kapolda Jawa Timur, Jumat (8/5). Priya kelahiran 14 Agustus 1968 di Makassar ini menggantikan Irjen Luki  Hermawan (Akpol 1997) yang menempati pos baru sebagai Wakil Kepala Lemdiklat Polri.

Tentunya, pergantian ini mengejutkan mengingat Fadil berasal dari angkatan muda (1991). Apalagi, sepanjang karirnya, Fadil  belum pernah menjabat di Polda yang wilayahnya terluas di Jawa (38 Kabupaten/Kota) atau membawahi 39 Polres/Polresta.

Dalam perbincangan dengan wartawan, Fadil mengaku akan berbuat yang terbaik untuk Jatim. Capaian kinerjanya sudah dibuktikan, ia mampu   mengukir prestasi dalam setiap mengemban tanggung jawab sebagai prajurit Bhayangkara.

“Saya minta doa restunya agar saya bisa memberikan terbaik untuk Jatim”, kata ayah dua putri, di mana salah satunya merupakan anggota DPR RI (2019-2024) termuda, Farah Puteri Nahlia, berusia 23 tahun.

Fadil baru pertama kali menjabat Kapolda. Jabatan sebelumnya Staf Ahli Kapolri dan kariernya dibesarkan di dunia reserse. Selain praktisi, Fadil juga cendekiawan. Ia menyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia jurusan Kriminologi.

Desertasinya  mengupas masalah kejahatan mutilasi di Indonesia, sehingga ia sering dijuluki Doktor mutilasi.

Rekam jejak karier di bidang reserse tak diragukan lagi. Ia pernah Kasubdit Jatanras PMJ, Wadir Reskrimum PMJ (2009), Kasubdit IV Tipidum Bareskrim Polri, Direktur Reskrimum Polda Kepri (2011), Direktur Reskrimsus PMJ (2016), Wadir Tipidsus Bareskrim Polri (2016), Direktur Cybercrime Bareskrim Polri (2017) dan Direktur Tindak Pidana khusus Bareskrim Polri (2018)

Sedangkan jabatan komando yang pernah dipegang adalah Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008), dan Kapolres Jakarta Barat (2013)+, dan kini Kapolda Jawa Timur.

Patut ditunggu gebrakan Fadil dalam menumpas kejahatan jalanan dan maupun kejahatan siber di pengungkapan kasus kejahatan siber. Salah satunya yaitu pencabulan terhadap ratusan anak-anak melalui Facebook dengan kedok pembersihan aura.

Selain itu Fadil juga mengungkap pelaku pembajakan film DKI Reborn yang disebar melalui internet. Namanya juga sempat populer usai menyelamatkan akun media sosial seorang aktor sekaligus anak Venna Melinda, Varrel Bramasta.

Hingga akhirnya, Fadil menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada 2017. Ia mengungkap kelompok penyebar ujaran kebencian dan hoaks Muslim Cyber Army yang sempat menggemparkan jagat media sosial.

Selain aktif di Polri, Fadil juga cendekiawan. Pria yang merupakan lulusan Pasca Sarjana Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia ini sempat menelurkan dua buku dengan tema yang sama yaitu “Mutilasi dalam perspektif kriminologi: tinjauan teoritis lima kasus mutilasi di Jakarta” dan “Mutilasi di Indonesia: modus, tempus, locus, actus” pada 2015.

Fadil sebagai seorang kriminolog juga sempat diundang pada acara Mata Najwa pada 2014 untuk membahas disertasinya yang berjudul “Studi kejahatan mutilasi di Jakarta: prespektif pilihan rasional dari lima pelaku”. Kepada jurnalis Najwa Shihab, Fadil menjelaskan bagaimana para pelaku mutilasi memiliki rasionalitas terbatas untuk melakukan tinjak kejahatan pembunuhan dan pemotongan organ tubuh korban.Tommi

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan