- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

Syarat KKB Ditolak, Pembebasan Sandera Terhalang

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens berada dalam sandera KKB (rep)

Jakarta, Pro Legal –  Hingga tiga pekan, pilot pesawat Susi Air, kapten Philip Mark Mehrtens masih disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua  Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sejak 7 Februari lalu. Upaya pembebasan pilot tersebut  hingga saat ini belum berhasil.

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, aparat keamanan hampir menyerbu kelompok itu. Tetapi Selandia Baru meminta agar tak ada tindakan kekerasan untuk membebaskan warga negaranya.

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan pemerintah mengutamakan diplomasi untuk membebaskan Philip. “Kita utamakan diplomasi untuk bebaskan itu,” ujar Ma’ruf di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat seperti dalam rekaman diterima Setwapres, Rabu (22/2).

Tetapi Ma’ruf memastikan  pemerintah terus berupaya untuk membebaskan sandera. Menurut Wapres, aparat keamanan yang dimiliki sebetulnya punya kemampuan untuk membebaskan sandera dengan cepat. Kendati demikian, Ma’ruf menekankan faktor kondisi keselamatan sandera harus diperhatikan dan dapat dijamin dengan baik.

Di sisi lain Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap sejumlah kendala dalam pembebasan Philip. Salah satu kendala yang dihadapi karena Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berbaur dengan masyarakat setempat. “Pilot masih tetap kita usahakan dicari. Karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat, sehingga TNI juga harus hati-hati di dalam melaksanakan tugasnya untuk menyelamatkan itu,” ujar Yudo di Jakarta, Senin (27/2).

Yudo menyebut operasi penyelamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terus dilakukan dengan memaksimalkan prajurit yang berada di Papua dan tidak ada
penambahan pasukan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, KKB meminta agar Philip ditukar dengan senjata api dan amunisi, sebagai syarat jika pemerintah ingin pilot asal Selandia Baru itu bebas.

Merespons hal tersebut, Mahfud menegaskan pemerintah tak bakal mengabulkan syarat tersebut. “Tidak mungkin, masak kita berikan senjata kepada pemberontak. Ada taktik dan strategi yang dilakukan aparat kita,” ujar Mahfud di Surabaya, Selasa (28/2).

Mahfud menjelaskan aparat keamanan terus berusaha membebaskan Philip. Mahfud mengatakan nyawa dan keselamatan pilot itu diutamakan. Menurut  Mahfud,  Negara pasti menyiapkan langkah dan strategi untuk penyelamatan. Mahfud juga menuturkan Philip saat ini dalam kondisi sehat.

Mahfud menyatakan militer Indonesia telah mengepung pihak yang menyandera Philip. Dia menyebut lokasi penyanderaan sudah diketahui. “Terus dilakukan pengepungan, kami tahu lokasinya,” ujar Mahfud di Surabaya, Selasa (28/2).

Tetapi Mahfud menjelaskan pihaknya mesti tetap berhati-hati karena sandera adalah pilot asal Selandia Baru. Mahfud mengaku tak bisa mengungkap bagaimana strategi atau cara militer Indonesia dalam misi menyelamatkan Philip. Dia memastikan misi terus berjalan.

Keberadaan Philip terungkap lewat sejumlah foto dan video yang disebar KKB. Dalam foto tersebut, Philip terlihat dikawal oleh sejumlah pasukan KKB yang menenteng senjata.

Pada salah satu video Philip juga menyampaikan pesan singkat, “Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka.” Selanjutnya, Philip melanjutkan mengatakan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggris. “Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” tambah Philip.(Tim)

 

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan