Jakarta, Pro Legal News – Menghadapi era globalisasi dan persaingan bebas, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berkarakter kuat. Maka menghadapi suksesi kepemimpinan 2019, Jokowi harus jeli dalam menentukan Calon Wakil Presiden. Era yang yang akan datang, jika mau dua langkah maju ke depan dan bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya harus dipimpin presiden-wakil presiden dari kalangan teknokrat
Hipotesa itu diungkapkan oleh Ketua Presidium Poros Muda Indonesia Timur (PPMIT), Syamsul Rizal kepada wartawan, Senin (16/7). Syamsul mengingatkan, fokus pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini adalah infrastruktur tapi ke depan harus pembangunan industri. Sebab jumlah penduduk Indonesia 250 jutaan orang, namun hingga kini tidak punya mobil buatan negeri sendiri. “Betapa besar devisa yang terbuang ke luar negeri. Bandingkan dengan negara-negara lain. Belanda, Perancis, Belgia dengan negeri sekecil itu saja, memiiki mobil produksi dalam negeri,” jelasnya.
Menyikapi kondisi sosial eknomi Indonesia serta kondisi dunia yang tidak stabil itulah , Syamsul menyarankan kepada para pimpinan partai politik di era milenium ini, bukan lagi waktunya berpikir soal bagi-bagi kekuasaan. Tetapi bagaimana melahirkan pemimpin yang mau bekerja dan punya kompetensi membangun bangsa. “Kalau ditanya kepada saya siapa yang layak menjadi presiden dan wakil presiden memimpin Indonesia ke depan. Maka untuk menjawab apa yang saya sampaikan di atas adalah Ir. Joko Widodo dan Ir. Airlangga Hartarto,” kata Syamsul.
Menurutnya, Indonesia akan bisa terbang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam 10 tahun ke depan jika pemimpinnya punya visi dan punya teknologi untuk meraihnya.
Melihat skala tantangan yang sangat komplek itulah, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berlatar belakang teknokrat, yang mampu membuat road map pembangunan untuk era yang akan datang.”Oleh karena itu Ir. Joko Widodo sebagai Presiden RI saat ini dan Ir. Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perindustrian RI saat ini adalah solusi yang tepat menjawab tantangan global ke depan,” ujarnya. Tim