Malang, Pro Legal News – Nasib naas dialami oleh seorang perawat yang bernama Eva Sofiana Wijayanti (33). Seorang laki-laki tiba-tiba masuk ke tempat kerjanya di sebuah klinik kecantikan di Bunga Husada di Desa Arjowilangun, Kalipare, Malang. Tanpa diduga, laki-laki yang mukanya tertutup helm itu langsung menyiram tubuh dan mukanya dengan cairan yang akhirnya diketahui merupakan pertalite. Bahkan laki-laki itu kemudian mengeluarkan, sebuah pemantik api dinyalakan dan disulut ke tubuh perawat cantik tersebut. Api pun membakar kulit tubuh dan muka warga Desa/Kecamatan Kalipare tersebut. Pelaku kabur usai melihat aksinya berhasil.
Pemilik klinik bernama Paulus Dudik (50) yang mendengar teriakan Eva langsung datang. Paulus segera berusaha memadamkan api di tubuh Eva yang juga membakar rambutnya. Begitu api telah padam, Paulus dengan segera membawa Eva ke Rumah Sakit Wava Husada. “Eva bilang ada orang yang membakarnya. Saya kemudian berusaha menolong dengan mematikan api pakai tangan. Saya kemudian membawa Eva ke rumah sakit,” ujar Paulus, Selasa (4/5/2021).
Saat ini Eva masih menjalani perawatan di rumah sakit. Luka bakar yang dideritanya berkisar 60%. “Luka bakar 60 persen, korban masih menjalani perawatan,” ujar Kapolsek Kalipare AKP Soleh Mas’udi. Polisi saat ini tengah memburu pelaku. Polisi tengah memprofiling pelaku dengan ciri-ciri berdasarkan data yang ditemukan di lokasi. “Berdasarkan keterangan saksi, pelaku penyiraman dan pembakaran adalah laki-laki. Datang menggunakan motor matik (Honda BeAT) dengan ciri-ciri memakai jaket, masker dan helm. Pelaku sepertinya mengetahui seluk beluk tempat korban bekerja,” ujar Soleh.
Pihak kepolisian juga menyelidiki CCTV yang terpasang di lokasi kejadian. Namun sejauh ini belum ada titik terang mengungkap siapa pelakunya. Beberapa spekulasi kemudian muncul, apakah pelaku orang suruhan atau memang menaruh sakit hati terhadap korban. Sejauh ini, polisi belum dapat membuat kesimpulan. “Kami belum bisa sampai mengarah ke situ, apakah pelaku orang suruhan suaminya atau memang sengaja menyakiti korban. Karena upaya identifikasi masih belum menemukan titik terang,” ujar Soleh.(Tim)