Kaltim, Pro Legal
Dalam pidato politiknya, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudgoyono melontarkan sinyalemen jika banyak pihak yang menggunakan cara-cara yang kurang etis dalam berkompetisi untuk memenangkan Pilkada, Jum’at (5/1). Hal itu konon berdasar adanya beberapa indikasi adanya upaya kriminalisasi sejumlah kandidat dari Partai Demokrtat. Sebelum pidato SBY itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Safaruddin membantah melakukan kriminalisasi kepada Syaharie Jaang, bakal calon gubernur yang diusung Partai Demokrat di ajang Pilgub Kaltim.
Menurut Jenderal bintang dua ini, pemeriksaan Syaharie sebagai saksi di kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang dalam izin pengelolaan lahan parkir di Pelabuhan Terminal Peti Kemas, Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur merupakan penyelidikan baru atas fakta persidangan tersangka sebelumnya. “Ini kasus lama, masalah saber pungli (sapu bersih pungutan liar). Ini baru selesai sidang, fakta-fakta persidangan itu dijadikan bahan untuk dilakukan penyelidikan,” kata Safaruddin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).
Kapolda Kaltim juga membantah tuduhan Demokrat yang menyebut dirinya pernah memaksa agar menjadi pendamping Syaharie sebagai bakal calon wakil gubernur di Pilkada Kalimantan Timur 2018.Menurutnya, justru Syaharie yang pernah mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan dan meminta agar dipasangkan dengan dirinya di pilgub Kaltim 2018. “Kalau memaksa, apa kalimat saya? Terus di mana tempatnya dan harinya? Tidak ada,” ucap Safaruddin.
Safarudin pun mengaku terakhir bertemu dengan Syaharie pada 28 November. Setelah itu, Safaruddin baru menghubungi Syaharie kembali pada 25 Desember via sambungan telepon.
Dalam komunikasi terakhir, Safaruddin menyampaikan seputar kemungkinan dirinya berduet dengan Syaharie sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2018 sulit terwujud bila tidak segera dipastikan. “Saya telepon, kalau memang Pak Jaang (Syaharie) tidak bisa memastikan berpasangan dengan saya, ya kita tidak bisa lagi sama-sama,” ujarnya.
Ia menambahkan, kemungkinan langkahnya bertarung pada pilgub Kalimantan Timur 2018 tergantung dukungan PDIP. Safaruddin mengatakan, belum menjalin komunikasi dengan partai politik lain. “Saya hanya ke PDI Perjuangan saja,” tuturnya.
Usai rapat darurat Partai Demokrat pada Rabu (3/1) malam, Sekretaris Jenderal Hinca Pandjaitan menuding ada dugaan kriminalisasi terhadap calon mereka jelang Pilgub Kaltim. Syaharie Jaang yang saat ini merupakan Wali Kota Samarinda disebut sedang dijegal dengan kasus di kepolisian. Altazri