Jakarta, Pro Legal News– Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi terkait salah satu kriteria kepala otorita ibu kota Negara (IKN) adalah sosok pengalaman yang berlatar belakang arsitek, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memilih tak banyak berkomentar dan tak mau berandai-andai,”Kalau saya tidak mau berandai-andai ya. Belum pasti saya juga. Saya baru baca tadi malam, kriteria kepala daerah arsitek kan enggak hanya saya,” ujar Ridwan Kamil seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/1).
Seperti diketahui, sosok Ridwan Kamil merupakan seorang arsitek sebelum akhirnya terjun ke kancah politik. “Namun siapa pun yang terpilih harus maksimal membangun ibu kota yang diputuskan pindah ke Kalimantan. Jadi saya tidak mau “geer” (gede rasa) dan tidak mau berandai-andai, takut salah,” ujar RK.
Saat ditanya kesiapannya bila ditunjuk, Ridwan Kamil menilai fokusnya saat ini masih menuntaskan janji-janji politiknya sebagai Gubernur Jawa Barat. “Saat ini saya belum bisa menjawab, saya masih Gubernur Jawa Barat. Saya belum bisa menjawab hal yang belum pasti. Saya tidak mau berandai-andai,” kata dia.
Sejumlah karya arsitektur Ridwan Kamil telah tersebar di dunia tidak hanya berada di Indonesia, namun tersebar hingga benua Asia bahkan benua Eropa. Selain merancang bangunan, Ridwan Kam juga terlibat dalam perancangan kota mandiri. Seperti Museum Tsunami Aceh dibangun sebagai sebuah monumen untuk memperingati peristiwa tsunami Aceh paling tragis pada 2004 lalu.
Selain itu tercatat pembangunan Marina Bay Waterfront di Singapura dan Ningbo Newtown, Tiongkok, sebuah rancangan kota baru dan dianggap sebagai salah satu kota masa depan. Dalam proses perancangan IKN, Ridwan Kamil juga terlibat dalam penjurian lomba desain IKN.
Seperti diketahui sbelumnya, Presiden Jokowi telah mengungkap empat nama calon Kepala Otorita IKN Nusantara. Selain Ahok, ada nama Bambang Brodjonegoro, Tumiyono, dan Azwar Anas. Jokowi belum membeberkan lagi nama kandidat Kepala Otorita IKN usai UU IKN disahkan. Ia hanya memberi tahu ciri-ciri sosok yang akan dipilih. “Paling tidak, pernah memimpin daerah dan punya background arsitek,” ujar Jokowi di pertemuan dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1).(Tim)