Jakarta, Pro Legal News– Untuk memperotes kenaikan harga BBM dan minyak goreng (migor), ribuan mahasiswa Lampung yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil menggeruduk kantor DPRD Lampung, Bandar Lampung pada hari ini, Rabu (13/4).
Menurut salah satu peserta aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), Hendra Winata, jumlah massa yang turun hari ini sekitar 4 hingga 5 ribu orang. “Jumlah massa aksi sendiri ada sekitar 4 sampai 5 ribu,” ujarnya, Rabu (13/4).
Hendra menuturkan jika ribuan demonstran itu terdiri dari mahasiswa berbagai kampus di Lampung, organisasi buruh, petani, hingga komunitas driver ojek online. Ribuan peserta aksi melakukan long march dari Hotel Seraton menuju gedung DPRD.
Tetapi hingga saat ini massa Aliansi Lampung Memanggil tertahan di luar gerbang karena polisi memblokade menggunakan kawat berduri. “Kita dipasangi kawat besi di tengah jalan di depan kantor DPRD jadi kita tidak bisa masuk,” ujar Hendra.
Masih menurut Hendra, Aliansi Lampung Memanggil memprotes kenaikan berbagai kebutuhan pokok masyarakat seperti minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, mereka juga menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden “Fokus kita di Lampung masih ke masalah ekonomi, konflik agraria, sama penyetabilan harga bahan pokok,” ujar Hendra.
Berbagai elemen mahasiswa di Lampung melakukan demonstrasi lewat Aksi Lampung Memanggil, Rabu (13/4) di Bandar Lampung. Akhir pekan lalu, Koordinator Lapangan Aksi Lampung Memanggil Imam Adi Saputra mengatakan aksi akan dihadiri setidaknya sekitar 7.000 orang. Massa aksi terdiri dari 16 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), 8 organisasi pemuda, dan 2 serikat buruh.
Untuk mengamankan aksi tersebut, pemangku kepentingan menerjunkan sebanyak 1.005 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP agar kondusif.(Tim)