Jakarta, Pro Legal – Telah menjadi realitas tak terbantahkan jika kondisi perekonomian nasional tak ubahnya seperti sebuah paradoks. Di satu sisi pertumbuhan ekonomi nasional masih terbilang tinggi sekitar 5,3% pertahun yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia bersama dengan China dan India. Namun di sisi lain angka kemiskinan nasional juga masih sangat tinggi yang berkisar 9,54%. Maka untuk melepaskan diri dari middle income trap (jebakan pendapat menengah) perlu lompatan yang besar (great leap forward) yang harus dirumuskan dalam kebijakan negara.
Hal itu dikemukkan oleh inisiator Lembaga Kajian Strategik Prabowonomic, Tommy Nikson. Menurutnya ada beberapa treatmen yang harus segera dilakukan oleh pemerintah, misalnya dengan melakukan pengendalian devisa hasil ekspor dari berbagai komoditas di Indonesia. Karena seperti diketahui selama ini banyak devisa hasil ekspor tidak diparkir di dalam negeri tetapi justru karena untuk kepentingan menarik investor, banyak devisa hasil ekspor dibiarkan diambil oleh para investor asing, sehingga memicu terjadinya outflow of national wealth (dilarikannya harta kekayaan negara) oleh para investor asing.
Sehingga hasil kekayaan Negara itu tidak bisa dinikmati seluruhnya demi keuntungan rakyat. Tetapi hanya dinikmati oleh segelintir pengusaha seperti dalam tulisan economy for the people not people for the economy dalam buku Paradoks Indonesia dan Solusinya yang ditulis Prabowo. Secara ringkas, Paradoks Indonesia berangkat dari tesis kutukan sumber daya alam atau sering disebut dengan dutch desease –negara dengan potensi sumber daya alam terus tergantung pada SDA dan melemahkan sektor lain terutama manufaktur sehingga negara yang besar tidak bisa keluar menjadi negara maju dan malah terus menjadi negara miskin.
Berdasarkan hipotesa-hipotesa seperti itulah Tommy ini mengaku ingin mensosialisasikan pikiran-pikiran Prabowo yang brilian yang dalam mengelola perekonomian nasional, sekaligus sebagai sebuah terobosan untuk mengejar ketertingglaan dari negara-negara lain. Karena Indonesia telah dianugerahi kekayaan alam yang melimpah.(Tim)