Pomdam I Bukit Barisan Akan Usut Tuntas Peristiwa Penyerangan Warga di Deli Serdang Yang Diduga Dilakukan Oleh Oknum Anggota TNI
Jakarta, Pro Legal-Puluhan prajurit TNI diduga terlibat penyerangan warga di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/11) malam. Satu warga meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka akibat peristiwa itu.
Timbulnya aksi penyerangan itu diduga bermula dari saling ejek. Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha mengatakan puluhan prajurit yang terlibat diperiksa di Pomdam I Bukit Barisan. “Setelah dilakukan pemeriksaan, yang diduga terkonfirmasi (terlibat) ada 33 orang. Oknum pelaku yang sudah terkonfirmasi diduga terlibat sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan,” ujar Dody dalam keterangannya, Minggu (10/11).
Dody menjelaskan jika Pomdam I Bukit Barisan masih mendalami motif penyerangan itu. TNI masih menyelidiki keterlibatan prajurit lainnya. “Hingga saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Selain itu, Pangdam juga melakukan mediasi dengan para korban dan warga di kawasan Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan,” ujarnya.
Selain itu Dody juga menyampaikan jika delapan korban luka luka telah dipindahkan dari RS Sembiring ke RS Sakit Putri Hijau untuk mendapatkan perawatan intensif. “Terkait peristiwa keributan yang melibatkan oknum prajurit TNI AD, Pangdam I/Bukit Barisan memastikan akan mengusutnya secara tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, seorang warga bernama Rofikar Tarigan (18) mengaku turut menjadi korban penyerangan itu. Awalnya, ia keluar rumah untuk membeli rokok.
Dalam penuturannya Rofikar mengaku melihat segerombolan orang masuk ke perkampungan tersebut. Ia lalu memutuskan untuk lari ke rumah neneknya yang berada di desa tersebut. “Aku keluar dari rumah, mau beli rokok, nampak saya keramaian masuk ke kampung, saya lari ke rumah nenek,” ujar Rofikar, Sabtu (9/11).
Rofikar juga menyebut jika orang-orang tersebut mendobrak rumah neneknya dan menanyakan soal keadaan seseorang bernama Andre Ginting. Rofikar mengaku tidak mengenali orang yang dicari tersebut. “Setelah itu, saya keluar. Setelah saya keluar, saya dipukuli terus menerus lalu saya dibawa ke asrama Armed,” ujarnya.
Rofikar mengaku mengalami kepala bocor, memar di punggung dan tangan bengkak akibat dianiaya.(Tim)