- Advertisement -
Pro Legal News ID
Peristiwa

Polisi Akan Usut Kematian Remaja Dengan Luka Tembak di Kepala

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban saat mengunjungi keluarga korban (rep)

Medan, Pro Legal– Seorang remaja berinisial RF (17) di Medan Belawan, Kota Medan, tewas dengan luka tembak di kepala. Atas peristiwa itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, meminta maaf, Jumat (19/1/2024).

RF awalnya dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak di bagian kepala. Peristiwa itu disebut terjadi di Jalan Taman Makam Pahlawan, Medan Belawan, pada Selasa (16/1). RF saat itu disebut hendak membeli nasi. “Awalnya dia bilang minta jajan Rp 3.000 beli nasi. Keluar dia (RF). Tiba-tiba warga datang, bilang RF ditembak sama polisi. Lukanya di kepala, dari bagian belakang tembus ke kening,” ujar kakak RF, Adela Mandasari (30), di RSUD Pirngadi Medan, Rabu (17/1).

“Lalu, dibawalah dia sama abangnya ke RS PHC (Prima Husada Cipta). Ceritanya, pas RF keluar itu memang ada tawuran. Jadi, di video itu, polisinya dari dalam mobil patroli menembak. Pelurunya pun ada ini,” jelasnya.

Akhirnya nyawa RF tidak tertolong. Pihak RS Pirngadi mengatakan RF tewas karena luka tembak di bagian kepala. “Pasien itu (RF) sudah meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB. Ia meninggal karena luka tembakan di bagian kepalanya,” ujar Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton, membantah RF tewas ditembak. Dia mengkalim petugas datang ke lokasi untuk membubarkan tawuran pada Selasa (16/1) malam. Dia menyebut anak buahnya saat itu melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang melempari batu ke petugas.

Janton menyebut RF tewas akibat luka sobek di kepala, bukan peluru seperti hasil pemeriksaan RS Pirngadi. “Atas kejadian ini lah ada satu orang yang alami luka sobek di bagian kepala, itu lah si RF . Kemudian RF dibawa ke rumah sakit PHC dan kini dirujuk ke RSUD Pirngadi. Diduga keributan ini karena dipicu aksi balas dendam,” tuturnya.

“Jadi sejauh ini diketahui kepala RF terluka karena terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas ini tetap selidiki,” tutupnya.

“Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin. Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi,” ujar Janton, Kamis (18/1).

Dia juga menegaskan penyidik Polres Pelabuhan Belawan akan mengusut kasus ini. Dia mengatakan penyidik bekerja secara profesional. “Pihak keluarga korban telah menyerahkan semua penanganannya ke Polres Pelabuhan Belawan. penyidik akan profesional dan transparan menangani meninggalnya RF tersebut,” ujarnya.(Tim)

 

 

 

 

 

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan