Pledooi Terdakwa Pembunuhan Berencana Yosua

Oleh : Kurnia Zakaria
Perjalanan Ferdy Sambo kelahiran Barru Sulawesi Selatan 19 Februari 1973 lulusan AKPOL tahun 1994, Pama Lemdiklat Polri Tahun 1994, lanjut PTIK tahun 2003, Serpimpol tahun 2008 dan SesPimTi Tahun 2018, Putra dari Almarhum Mayjen Pieter Sambo mantan Kalpoda Papua/Irian Jaya dan Polda Sumatera Utara yang sempat diusulkan Paglima ABRI JenderalLB. Moerdani jadi calon Kapolri saat era Presiden Suharto.. Lulusan AKPOL tahun 1994 ditempatkan di Pamapta C dan Katim Tekab Polres Metro Jakarta Timur, Sebelum menjadi Wakapolsek Metro Matraman Polres Metro Jakarta Timur adalah Kanit Resintel Polsek Metro Pasar Rebo dan Polsek Metro Cakung Polres Metro Jakarta Timur tahun 1997. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur tahun 2001.
Lalu Kasat Reskrim Polres Bogor Polda Bogor Jawa Barat tahun 2003. Kanit IV Satops Ditreskrimun Polda Jawa Barat tahun 2004. Tahun 2005 Kasat Reskrim Polwil Bogor Polda Jawa Barat. Tahun 2006 Wakapolres Sumedang Polda Jawa Barat tahun 2007. Tahun 2008 pindah Kasubag Ops Birops Polda Metro Jaya. Tahun 2009 mutasi jadi Kasat V Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Tahun 2010 mutasi lagi menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Tahun 2012 menjadi Kapolres Purbalingga Polda Jawa Tengah. Tahun 2013 mutasi menjadi Kapolres Brebes Polda Jawa Tengah. Tahun 2015 naik menjadi Wadir Reskrimun Polda Metro Jaya. Tahun 2016 dari Kasubdit IV ke Kasubdit III Ditrespidum Bareskrim Polri. Tahun 2018 jadi Koorspipim Polri dan tahun 2019 jadi DirDitpidum Bareskrim Polri sekaligus Kepala Satgassus Merah Putih menggantikan Komjen Idham Azis hingga 11/08/2022.
Setelah itu menjadi Kadiv Propam Polri dari 16/11/2020 – 4/8/2022. Jadi selama bertugas 28 tahun jadi anggota Polri tempat tugasnya di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah saja. Belum pernah menduduki Wakapolda maupun Polda maupun wilayah kerja di luar Jakarta-Jawa Barat- Jawa Tengah, Dan isunya merupakan “adik asuh binaan” Jendral Tito Karnavian, Jendral Idham Azis dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, karena sama-sama mantan Kadiv Propam Mabes Polri sebelum jadi Kapolri. Rumor Perwira Tinggi Polisi dan kalangan aparat penegak hukum “nasibnya persis ayahnya’ akan gagal dijadikan promosi Calon Kapolri dan salah satu Tim Sukses Capres Tahun 2024.
Tugas sebagai Kepala satuan tugas khusus Merah Putih yang didirikan Kapolri Jendral Tito Karnavian tanggal 6 Maret 2017 di struktur kelembagaan Polri tetapi antar Lintas Divisi dan Polda di kepolisian mengambil pelajaran sebagai Mantan Kepala Komando Densus 88 lalu Ketua BNPT Mabes Polri divisi antar lintas Divisi sebagai Detasemen khusus Polri anti Teroris medan pengembangan Gegana Korps Brimob dengan tugas pertama menuntaskan kasus Bom Bali I tanggal 12 Oktober 2002 dan Bom Natal di 6 kota tanggal 24 Desember 2000 sebelumnya Bom di Bursa Efek Jakarta JL. Jendral Sudirman samping Mabes Polda Metro Jaya 3 September 2000, Bom rumah Duta Besar Filipina di Jl. Diponegoro 1 Agustus 2000dan Jendral Tito Karnavan menunjuk Irjen Idham Azis bertugas sebagai Kepala Satuan Tugas Khusus (Satgasus Merah Putih) Anti Kejahatan ITE dan Terorisme menangani efek domino setelah Aksi Demostrasi 4 November (#411) dan 12 Desember #212 tahun 2017 dan pencegahan gangguan Pemilu Tahun 2019.Tahun 2019 Idham Azis digantikan Ferdy Sambo dan satgasus Merah Putih menangani kejahatan Tindak Pidana ITE (cybercrime dan e-business white collar crime dan memberantas penipuan investasi MLM bodong, memberantas judi online), Peredaran Narkoba antar pulau dan sindikat narkotika internasional (drug), tindak pidana perdagangan orang/penyelundupan migran TKI Illegal ke luar negeri dan transit pengunsi negara konflik perang saudara dari luar negeri (human trackficking) dan tindak pidana pencucian uang (money laudry).
Dalam Nota Pembelaan (Pledooi) mantan Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan hari Selasa 24 Januari 2023 lalu mengakui dianugerahi 6 pin emas Kapolri. Dan menurut catatan Kurnia Zakaria prestasi yang menonjol dicetak Ferdy Sambo adalah :
- Saat bertugas di Polres Metro Jakarta Barat tahun 2010-2012 tangkap para pelaku sindikat “ranjau paku’ di sepanjang jalan arteri Panjang dari Mal Puri Kembangan hingga Mal Daat Mogot lalu sepanjang jalan Daat Mogot Terminal Kalideres hingga Terminal Grogol, dan sepanjang jalan dari Mal Mega Pluit hingga Mal Slipi.
- Saat bertugas di Polda Metro Jaya ungkap otak pelaku Bom Sarinah Tamrin tanggal 14 Januari 2016 Aman Abdurrahman (Panglima Jamaah Ansharut Daulat terafiliasi ISIS dan Taliban ).
- Ungkap kasus kopi sianida di tubuh korban Wayan Mirna Salihin setelah minum ice coffe Vietnam di Caffe Oliever Grand Indonesia dimana pelakunya adalah Jesicca Kumala Wongso tanggal 6 Januari 2016.
- Sebagai anggota Satgasus Merah Putih terlibat tanggal 14 Juli 2017 Penangkapan penyelundupan 1 ton shabu-shabu di pantai Hotel Mandalika Anyer Serang Banten,
- Penggerebekan pembuatan shabu-shabu di kompleks rumah mewah Jl. Taksi Taktakan Kota Serang Banten tanggal 22 Maret 2020 dengan barang bukti 821 kg shabu-shabu dan 4 Juni 2020 di Sukaraja Sukabumi Jawa Barat tangkap pengedar narkotika sindikat Iran dengan barang bukti shabu-shabu 421 kg
- Laporan Satgasus Merah Putih tahun 2021 telah gagalkan penyelundupan narkoba 6,9 ton dimana laporan barang buktinya hanya ada 1,2 ton saja ?
- 1 April 2019 Bareskrim Polri dan Satgasus Merah Putih ungkap tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan sindikat Internasional Timur tengah dimana hampir mengirim 1000 lebih orang migran illegal Indonesia dikirim ke negera Timur Tengah dibawah pimpinan Jaringan Maroko Mutiara binti Muhammad Abas dan Farhan bin Abu Yaman dengan banyak korbannya hampir 500 orang dari Pulau Sumba Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2016, jaringan Turki pimpinan Erna Rahmawati dan Saleha mengaku telah mengirim 200 orang ke Timur Tengah dari Kota Bima Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2018, jaringan Turki pimpinan Muhammad Abdul Halim mengaku telah mengurim 300 orang ke Timur Tengah sejak tahun 2014 dan jaringan Arab Saudi Faisal Husein dan Abdalla (WNA Ethiopia) dan Neneng Susilawati (WNI/PJTKI) yang sejak tahun 2017 tidak jelas sudah berapa ratusan korbannya.
- Penggerebekan Karaoke Venesia 20 Agustus 2020 dan 15 September 2021 di daerah BSD Serpong Tangerang Selatan dimana ada prostitusi terselubung dan peredaran narkoba minuman keras saat masa PSBB dan PPKM saat Jam Malam Pandemi Covid 19 dan Penutupan Pusat Hiburan Malam.
- Tangkap buronan Djoko Tjandra di Malaysia Kuala Lumpur Malaysia bersama Polisi Diraja Kerajaan Malaysia 23 Juli 2020 dan menangkap Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Utomo kasus keluar masuk DPO dan pemalsuan KTP DPO Djoko Tjandra.
- Ungkap kasus kebakaran Kantor Kejaksaan Agung di Blok M Kebayoran Baru 22-23 Agustus 2020 akibat puntung rokok kuli renovasi bangunan.
- Aksi Penembakan 6 laskar (FPI) teroris KM50 Tol Cikampek pengawal HRS 7 Desember 2020. Dimana para pelaku penembakan adalah anggota Satgasus Merah Putih Polri.
- Dan menurut Sugeng Teguh Santoso Ketua Indonesia Police Watch/ Ketua Umum Peradi Pergerakan, Ferrdy Sambo tidak menuntaskan 120 kasus OTT baik sebagai Kadiv Propam Mabes Polri maupun Satgasus Merah Putih Polri, termasuk kasus laporan Ismail Bolong, Bambang Kayun dan advokat Alvin Lim. Dalam Pembelaan Ferdy Sambo mengakui ada 240 kasus Mafia Hukum yang masuk yang tercatat di “Buku Hitam” tahun 2021-2022 saja yang selalu dibawa FS saat sidang di PN Jakarta Selatan tetapi saan pembacaan nota pembelaan tidak dibawa masuk ruang sidang sidang.
Sedangkan dalam Pembelaan Ricky Rizal Wibowo kelahiran Banyumas 21 Oktober 1987 dalam sidang di PN Jakarta Selatan Selasa 24 Januari 2023 sebagai seorang ayah 3 anak perempuan satu istri mengakui diterima jadi polisi ditempatkan sebagai driver/ ADC Kapolres Brebes tahun 2009, 2010 dan 2013. Saat Ferdy Sambo Kapolres Brebes 2013-2015 Ricky Rizal ditempatkan di Unit Lantas Polres Brebes dan membuat program pelatihan bagi calon peserta ujian SIM dan Program Pengaduan Online Pelayanan Satlantas Polres Brebes dinamai Program Trabas (Terampil Berkendaraan Bersama Satlantas) dan dijadikan contoh bersama Kemempan RB Tahun 2018-2020, Pembina LSM Gebrak dalm survei kepuasan masyarakat pelayanan Polri tahun 2018 dan LPPM Universitas Pancasakti Tegal tahun 2020.
Tahun 2021 Ricky Rizal dimutasi menjadi ADC Kadiv Propam Ferdy Sambo dimana penugasan mengawal keluarga FS dimana ditempatkan di Magelang mengawal putra putri FS dan PC di SMA Taruna Nusantara Magelang, Saat 8 Juli 2022 atas perintah FS dan PC ikut serta pulang ke Jakarta dan atas inisitif sendiri mengambil senjata laras panjang Brigadir Yosua sebagai senior dan menghindari dampak keributan Yosua yang sempat bertengkar dengan Kuat Maruf di Magelang 7 Juli 2022 di Magelang dan tahu Kuat Maruf juga ikut membawa mobil Alphard yang ditumpangi istri Kadiv Propam. Saat di perjalanan dari Magelang ke Duren Tiga diperintah awasi khusus Yosua. Saat di rumah Saguling Ricky Rizal diperintah FS apakah bersedia menembak Yosua dan menjawab menolak “tidak siap komandan” dan diperintah hanya siap“memback up” bila Yosua melawan. Akhirnya Terdakawa FS perintahkan Richard Eliezer untuk menembak Yosua dan yang bersangkutan menyatakan siap komandan.
Dalam pembelaan Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan Selasa 24 Januaei 2023 terdakwa FS menyatakan saat mendengar istrinya bercerita saat tiba di rumah Saguling diperkosa Yosua sudah tidak berpikiran jernih lagi padahal waktu di Magelang dan saat pulang duluan istrinya tidak sempat cerita kejadiann sebenarnya yang dilakukan Yosua dan saat mau menuju Depok pada sore hari untuk latihan “badminton” di Gedung Olahraga Brimob Kelapa Dua saat berangkat dari Saguling lewat Duren Tiga melihat Yosua di depan pintu pagar amarah terdakwa sudah tidak terkendali lagi. Langsung saat menyuruh Yosua masuk rumah jongkok di ruang tamu bawah tangga di dalam rumah dinas Duren Tiga no.46 dan minta jawaban apakah dia berani telah kurang ajar dengan istrinya, korban menjawab “kurang ajar bagaimana komandan, …mohon ampun…” tanpa mendengar penjelasan dan pembelaan korban, terdakwa perintahkan Eliezer, “ Hajar Chad…” dan saat Eliezer menembak berkali-kali sempat berkata , “ Stop, berhenti…”.
Dalam pembelaaan Richard Eliezer di PN Jakarta Selatan Rabu, 25 Januari 2023 saat menembak Yosua sempat minta ijin ke kamar mandi menenangkan diri dan sat keluar kamar mandi sat menembak dari jarak dekat sambil menutup mata dan tidak menembak 4 kali dan hanya mengenai 3 tembakan ke arah dada Yosua dan sempat melihat Yosua tersungkur terkelungkup dan masih bergerak-gerak dan saat itu FS menembak Yosua ke arah belakang kepala dan mengambil senjata Yosua menembak ke arah tembok beberapa kali. Dan setelah kejadian saat diperiksa penyidik dari Polres Metro Jakarta Selatan mengaku harus mengikuti rekayasa kejadian yang dibuat Ferdy Sambo dan sempat dijanjikan diberi uang dan kompensasi lain lagi dan dijamin tidak akan menjalani hukuman dalam kasus “tembak menembak antar ajudan Kadiv Propam” karena aman kasusnya akan dibuat SP3 karena telah membantu kehormatan istri FS ibu Putri dan membela kehormatan keluarga Ferdy Sambo.
Richard Eliezer sendiri mengaku tidak berani menolak perintah atasannya jendral bintang dua sedangkan dia hanya polisi yang berpangkat paling rendah Kepolisian Bharada Dua (Prajurit dua) itupun mengaku diterima lulus jadi polisi setelah mengikuti 4 kali test masuk polisi. Dan menurut Kurnia Zakaria Richard Eliezer sebagai Terdakwa justice collaborator tidak pantas dituntut hukuman 12 tahun penjara dimana RE sebagai terdakwa mendapatkan hak imunitas sesuai pasal 80 KUHP jo paasal 51 KUHP. RE justru menembak karena “ketidakmampuan menolak perintah” dan bisa dibuktikan 3 tembakan tidak membuat langsung matinya korban hanya “koma” tetapi tembakan FS di belakang kepala yang sangat vital membunuh korban J. Masalah senjata api yang mana adalah senjata api yang dibawa FS sendiri saat turun dari mobil dan senjata api yang ada di pinggang korban sendiri.
Jadi walaupun korban dipinggangnya ada senjata tetapi tidak dipakai untuk membela diri jadi bukti bahwa korban tidak merasa bersalah secara logika menurut saya.
Dalam pembelaan terdakwa Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan Rabu, 25 Januari 2023 sempat marah kepada Ferdy Sambo mengapa cerita dllecehkan saat istirahat di dalam kamar saat di Duren Tiga 8 Juli 2023 saat tiba dari Magelang lalu saat kasus kasus pelecehan seksual Yosua di Duren Tiga tidak terbukti pembuktian pelecehan seksual dan perkosaan Yosua semata-mata bersifat pengakuan belaka korban PC tanpa bisa dibuktikan ada surat aduan laporan Polisi di Magelang maupun visum et repertum sebagai bukti ada penganiayaan kekerasan seksual memang sulit dipercaya publik dan aparat penegak hukum lainnya, apalgi saksi ahli Guru Besar tidak mendukung alibi PC bahwa pembunuhan berencana Yosua akibat tindakan perkosaan. Putri Candrawahthi dalam nota pembelaan Terdakwa (pledooi) tetap bersikukuh Yosua telah memperkosanya saat di Magelang siang hari tanggal 7 Juli 2022 saat ketika malamnya ada perayaan 22 Tahun perkawinan Ferdy sambo dan Putri, tetapi pagi harinya Ferdy Sambo harus pulang duluan ke Jakarta dengan pesawat ada acara dinas di Jakarta. Saat sendirian di kamar atas lantai dua rumah di Magelang tiba-tiba Yosua memperkosanya sambil memegang senjata api.
Dalam pembelaan Kuat Maruf merasa dalam ketakutan dan hanya melaksanakan tugas sebagai sopir dan membela kehormatan istri majikannya Purti Candrawathi dimana Yosua tidak melakukan perbuatan tidak sopan dan tidak tahu sendiri ada kejadian perkosaan di Magelang dan bingung kenapa dia sopir anak Ferdy Sambo di Magelang harus ikut ke Jakarta tanpa membawa baju gantipun karena mendadak diajak Ricky Rizal dab diperintah ibu Putri. Mengaku hanya diberi HP Iphone oleh FS dan PC setelah kejadian dimana hilang entah dimana karena tidak bisa memakainya dan bingung kenapa ditahan sampai 5 bukan dan tidak ketemu keluarganya karena sangat setia mengikuti skenario FS sebagai tanda setia pembantu rumah tangga dan sopir keluarga.
Publik dan saya sendiri menyakini Yosua Hutabarat dibunuh karena membocorkan “Kekaisaran Ferdy Sambo” sebagai Kadiv Propam Mabes Polri sekaligus Kepala Satgassus Merah Putih yang “memback up” kejahatan besar judi online, pinjaman online tidak berijin dan investasi bodong “trading money” dan melindungi DPO serta tidak menuntaskan kasus besar Narkotika dan mafia hukum yang dilakukan oknum kepolisian dimana banyak indikasi para perwira polisi hidup “hedonisme” dan para istrinya “dalam akun sosialnya hidup sosialita high class”. Satgasus Merah Putih hanya berhasil dalam meredam penyebaran media sosial aksi Radikalisme dan mencegah aksi terorisme. Dalam menuntaskan kasus perdagangan orang (human trafficking) TKI illegal ke luar negeri dapat dicegah tetapi justru banyak TKA illegal dari Asia Timur dan Asia Tengah banyak yang justru datang ke Indonesia dengan alasan visa wisata dan kerja profesional khusus tetapi justru yang datang tenaga kerja kasar (level buruh/kuli). Rekayasa pembunuhan Yosua yang diskenariokan Ferdy Sambo kurang cermat dan ketidaksempurnaan walaupun berpengalaman 28 tahun sebagai polisi tetapi Ferdy Sambo tidak berpengalaman di luar wilayah kerja Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya, tidak pernah bertugas di Sulawesi sendiri tanah kelahirannya apalagi di pulau Kalimantan, Sumatera dan Papua.
Ferdy Sambo tidak pernah menjadi Kapolsek diluar wilayah kerja Polda Metro Jaya serta menjabat sebagai Wakapolda apalagi jadi Kapolda Kemungkinan mendapatkan wilayah kerja yang di daerah basah dan favorit karena putra Mayjen Pol. Pieter Sambo mantan Kapolda Irian Jaya dan Sumatra Utara dan istrinya Putri Candrawathi juga putri Mantan Kasdam Jaya. Ferdy Sambo juga lulusan Akpol Semarang tahun 1994 disebut 43 orang lulusan disebut Batalyon Tunggal Panaluan praktis lulusan bergelar Sarjana Ilmu Kepolisan (S.IK) dan meraih pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Dalam catatan Kurnia Zakaria sudah ada 9 Jendral lulusan Akpol 1994 adalah Irjen Adi Deriyan Jayamarta, Irjen Suwondo Naninggolan, Irjen Roycke Hery Lange, Irjen Dwiyono, Irjen Slamet Uliandi, Brigjen Awal Chaeruddin, Brigjen Dadang Hartanto, Brigjen Albert Sianipar (Adhi Mahayasa/lulusan terbaik), dan Irjen Ferdy Sambo sendiri.
Dalam pembelaan FS dan PC ada indikasi ancaman secara tersirat terhadap aparat penegak hukum bahwa dirinya “pegang kartu truf” bagi Bareskrim Mabes Polri ada rahasia “mafia hukum Ismail Bolong dan Bambang Kayun” dan bagi Kejaksaan Agung dan Baintelkam dan Baharkam Mabes Polri sendiri sebagai Majelis Kode Etik Kepolisian yang telah PTDH (Pemecatan Tidak Dengan Hormat), ada dugaan rekayasa pembakaran gedung Kejagung Agustus 2020 dan gedung Baintelkam Mabes Polri bulan November 2022 lalu.
Dalam sidang Tuntutan Hukum Penghalangan Penyidikan Pembunuhan Brigadir J “obstruction of justice” dalam Tuntutan JPU Kejari Jakarta Selatan di sidang PN Jakarta Selatan Jumat 27 Januari 2023 dengan dugaan pasal yang dilanggar dakwaan subsidair pasal 221 KUHP dan dakwaan primair pasal 49 jo pasal 33 UU No.19 tahun 2016 tentang UU Perubahan UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE juncto pasal 55 ke ayat (1) ke-1 KUHP terhadap terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria dituntut hukum 3 tahun penjara dan denda 20 juta rupiah subsider kurungan 4 bulan penjara , terdakwa lainnya Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo dituntut 2 tahun penjara dan denda 10 juta rupiah subsider 3 bulan penjara, sedangkan terdakwa Arif Rachman dan Irfan Widyanto (Adhi Mahakayasa/lulusan Akpol Tahun 2010) dituntut 1 tahun penjara dan denda 10 juta rupiah subsider kurungan 3 bulan penjara. Replik JPU Kejari Jakarta Selatan terhadap Nota Pembelaan terdakwa FS, RR dan KM hari ini dimohonkan ditolak Majelis Hakim PN Jakarta Selatan dalam sidang di PN Jakarta Selatan Juat 27 Januari 2023 daan menguatkan Tuntutan Hukum terhadap FS, RR dan KM.(***)
- Penulis adalah praktisi dan akademisi hukum Universitas Indonesia