Pentingnya Upaya Perlindungan Ekosistem dan Konservasi Sumber Daya Alam, Kabupaten Kutai Timur

Kutai Timur, Pro Legal
Kerjasama Kabupaten Kutai Timur dengan The Nature Conservancy (TNC) Indonesia diharapkan dapat meningkatkan upaya perlindungan ekosistem penting termasuk habitat orangutan
Melihat pentingnya upaya perlindungan ekosistem penting dan konservasi sumber daya alam, Kabupaten Kutai Timur yang berada di Provinsi Kalimantan Timur hari ini (17/1) menandatangani kerjasama dengan The Nature Conservancy (TNC) Indonesia. Dihadiri oleh Bupati Kutim Ir. H. Ismunandar, MT dan pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur.
Bupati Kutim H. Ismunandar menyampaikan, “Dalam membangun kita harus tetap memperhatikan aspek lingkungan. Hutan yang ada di Kabupaten Kutai Timur harus dipertahankan untuk menjadi sarana pendidikan bagi anak cucu kita di masa depan kita.” Lebih lanjut ia menyinggung tentang kerjasama ini, “TNC selama ini telah banyak membantu kami, terutama terhadap masyarakat yang ada di kampung. Sebagai tindak lanjut dari kerjasama ini ke depannya kami harapkan ada lebih banyak lagi pemahaman-pemahaman dalam upaya mempertahankan hutan, terutama hutan-hutan mangrove yang saat ini masih banyak di pesisir Kabupaten Kutai Timur.”
Country Director TNC Indonesia Rizal Algamar menyambut baik penandatanganan kerjasama ini, “TNC membawa rancangan pembangunan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif dengan masyarakat disekitarnya. Sebagai organisasi konservasi terbesar di dunia yang aktif di 72 negara TNC memiliki potensi dan kompetensi dalam membantu merancang pembangunan baik di tingkat daerah maupun kabupaten.” Ia kemudian menambahkan, “saat ini penanam modal mencari tempat investasi yang aman, bukan hanya dari segi resiko politik dan keamanan tapi juga lingkungan. Kehadiran TNC dapat membantu pemerintah dan dunia usaha dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.”
TNC telah kerjasama dengan Pemkab Kutai Timur sejak tahun 2003. Kerjasama ini dimulai dengan pembangunan model pengelolaan Hutan Lindung Wehea yang dilakukan bersama masyarakat Adat Wehea dan dunia usaha. Beberapa kerjasama yang saat ini tengah dilakukan adalah:
- Pengelolaan Habitat Orangutan Skala Bentang Alam di Wehea Raya yg merupakan kerjasama Pemkab Kutim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNC, dunia usaha, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Masyarakat Adat Wehea.
- Pengelolaan ekosistem karst yang saat ini dalam proses pengusulan menjadi Warisan Dunia (World Heritage) dan dalam proses penetapan menjadi Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
- Penerapan Program Perhutanan Sosial (target nasional 12.7 juta hektar dan target indikatif Kaltim seluas 660 ribu hektar) melalui skema Hutan Kemasyarakatan di Batu Lepoq seluas 590 hektar, Hutan Kemitraan di Batu Lepoq dan Karangan Hilir seluas 500 hektar, dan Hutan Desa di Karangan Hilir & Karangan Dalam seluas 9.500 hektar.
- Pemberdayaan masyarakat dan penguatan kapasitas desa melalui pendekatan SIGAP (Aksi Inspirasi Warga untuk Perubahan).
- Membantu proses penetapan Hutan Adat Wehea (Ranperda Kutim).
Beberapa capaian penting dari kerjasama ini diantaranya adalah Penghargaan Internasional Schooner Award (Canada – tahun 2008) dan Penghargaan Kalpataru dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008 untuk pengelolaan hutan lindung Wehea. Di tahun 2010 Presiden RI juga memberikan penghargaan Bintang Jasa Pratama kepada Kepala Adat Wehea Bapak Ledjie Taq. Pada 12 Agustus 2015 Hutan Lindung Wehea ditetapkan sebagai Hutan Lindung Adat dan sedang dalam proses menjadi Hutan Adat yang akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur.
Kutai Timur adalah salah satu kabupaten dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Kabupaten ini memiliki luas sekitar 35 juta meter persegi atau 17 persen dari Provinsi Kalimantan Timur. Hutan tropis alaminya merupakan habitat bagi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Menghadapi tantangan pembangunan dan konservasi yang semakin besar, Kabupaten Kutim dituntut untuk mampu memadukan pertumbuhan ekonomi dan konservasi untuk menopang peningkatan kesejahteraan rakyat. Altazri