- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

Pencarian Pilot Susi Air Terus Berlanjut, Pangdam Cenderawasih Sudah Lihat Video OPM

Pilot Susi Air, kapten Philip menjadi sandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) (rep)

Jakarta, Pro Legal-  Menurut Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa  pihaknya sudah mengetahui tuntutan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera Pilot Susia Air, Kapten Philip Mark di Papua.

Tetapi Saleh menyatakan aparat gabungan TNI-Polri akan tetap mencari keberadaan pilot tersebut. “Bahwa dalam video tersebut tuntutan gerombolan KST sudah kita dengar. Aparat TNI-Polri terus melakukan pencarian secara maksimal,” ujar Saleh dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2).

Dalam penjelasnnya, Saleh mengatakan aparat juga melibatkan semua pihak mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat hingga pemerintah daerah untuk mencari pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. “Bahkan langkah-langkah teknis dan taktis pencarian telah dilakukan sehingga dapat ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat,” jelasnya.

Seperti diketahui, sebelummya KKB merilis foto dan video yang menunjukkan kondisi pilot tersebut. Dalam foto yang diterima tersebut tampak pilot dikawal oleh sejumlah pasukan KKB lengkap dengan senjata api dan panah.

Dalam salah satu video Philip menyampaikan pesan singkat, “Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka.” Dia juga melanjutkan mengatakan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggris. “Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” jelasnya.

Sementara  Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom memastikan kondisi Philips dalam keadaan baik dan sehat. Sebby menjelaskan Philip ditahan sebagai jaminan politik untuk negosiasi tentang hak kemerdekaan bangsa Papua Barat. “Kami sampaikan bahwa secara resmi kami telah terima foto dan video pasukannya [Oscar], di mana mereka melaporkan pilot asal Selandia Baru resmi mereka tahan sebagai jaminan politik sebagai negosiasi hak kemerdekaan Papua Barat,” ujar Sebby dalam video berdurasi 2.51 menit.

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan pemerintah terus berusaha maksimal untuk menyelamatkan Kapten Philips yang disandera KKB. Mahfud menuturkan pemerintah akan mengedepankan pendekatan persuasif. Ia juga menyebut pemerintah terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru.

Mahfud menegaskan penyanderaan warga sipil tak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. “Upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera, tetapi pemerintah tidak menutup upaya lain,” ujar Mahfud.(Tim)

 

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan