Jakarta, Pro Legal– Setelah kasus nyamuk menjadi heboh, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan sosialisasi tentang nyamuk Wolbachia kepada masyarakat agar tidak viral dan disinformasi di media sosial. “Untuk Dinas Kesehatan memberi informasi terkait dengan yang sekarang marak disampaikan oleh masyarakat terkait dengan nyamuk,” ujar Heru di Jakarta Timur, Jumat (24/11).
Heru mengatakan Dinkes perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat seiring dengan rencana penyebaran nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat. “Tolong dijelaskan dengan benar pengertian-pengertian itu, sehingga tidak viral di media sosial dan tidak salah paham,” ujarnya.
“Karena saya lihat di media banyak pertanyaan pertanyaan itu terhadap nyamuk Wolbachia,” imbuhnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan melakukan proyek pilot penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan Demam Berdarah Dengue (DBD) di lima kota, lima provinsi.
Lima kota itu adalah Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Sementara Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari memastikan telah mempersiapkan sejumlah hal yang diperlukan terkait pelepasan nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia. Sejumlah persiapan itu utamanya pelatihan kepada para petugas di lapangan, Puskesmas dan kelurahan. Salah satu titik bakal pelepasan nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat adalah di wilayah Kembangan.
Koordinator juru pemantau jentik (Jumantik) di kawasan Kembangan Utara, Maharani mengatakan sudah ada 11 titik yang disiapkan untuk penempatan telur nyamuk Wolbachia. Salah satu titiknya di Jalan H Mandor Ramin.(Tim)