Kaltim, Pro Legal News – Realitas sosial di Kalimantan Timur terlihat sangat paradoks. Disatu sisi Kaltim memiliki kekayaan alam yang melimpah, hingga mampu menyumbang devisa ke negara yang sangat besar tetapi di sisi lain kehidupan masyarakatnya masih banyak yang memprihatinkan karena berada di bawah garis kemiskinan. Sementara lapangan pekerjaan juga tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Kondisi infrastruktur secara umum banyak yang rusak parah. Terutama di kawasan terpencil sehingga membuat mereka semakin terisolisir. Upaya itu membuat upaya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat jauh panggang dari api. Masyarakat Kaltim masih banyak yang terjebak di bawah garis kemiskinan. Kondisi itu berbanding terbalik dengan kontribusi Provinsi Kaltim terhadap pemerintah pusat.
Untuk memperbaiki keadaan itulah menurut Ketua Relawan Aliansi Kaltim Bersahaja (AKB), masyarakat Kaltim butuh sosok pemimpin yang revolusioner. Sosok yang berani dan tegas untuk mengambil keputusan yang bisa merubah keadaan. Masyarakat Kaltim juga butuh sosok pemimpin yang handal untuk bernegosisai, baik dalam memperjuangkan perimbangan bagi hasil antara daerah dan pemerintah pusat, maupun untuk menawarkan potensi Kaltim ke para investor.
Semua kualifikasi itu menurut Muhammad Wahyudi ternyata ada dalam karakter pasangan no 3 Israan-Hadi. Maklum, rekam jejak (track reccord), pasangan ini terbilang mumpuni. Kemampuan Isran itu merupakan buah dari pengalaman yang panjang. Dwitunggal ini semakin memiliki kemampuan yang lengkap karena ditunjang oleh karakter Hadi yang, tenang, religius dan memiliki kemampuan managerial yang handal. Sehingga tidak berlebihan jika pasangan nomor 3 ini menjadi oase yang bisa menyejukan masyarakat Kaltim yang selama ini haus dengan keteladanan. Altazri