ProLegalNews.com
Dia bukanlah selebriti, bukan tipe orang suka panggung, bukan tipe orang yg suka mengeksploitasi karunia dan berkah yg diterima.Hidupnya mengalir sederhana dengan prinsip hidup sederhana. Hidup adalah perjalanan takdir yg disyukurinya dengan membagi kebahagiaan pada sesama tanpa blow up. Dia Adalah Ibu Mamiek Utami. Aku beruntung pernah mengenal ibu yang pantas diteladani ini, kami satu kelas dulu di jurusan “bercocok tanam” di IPB.
Mengembara dalam dunia profesional dengan keluarga yang sakinah, bekerja di perusahaan multinasional, menghantar dirinya masuk dalam kelas menengah dengan sosok yang “aneh”. Konsisten dengan makanan bakso pinggir jalan kesukaannya, dressing casual yg sangat simpel….ga ada unjuk gigi kelas, ga ada pamer kelebihan, dia tampil sederhana menjaga hati dan sensitifitas bahwa masih banyak warga bangsa yg kurang beruntung.
Prinsip menjaga hati warga bangsa adalah sesuatu yang langka dalam keIndonesiaan saat ini, ada budaya pamer, ada budaya egois, ada budaya sok agamis, ada budaya sok baik. Peradaban terbangun menjadi peradaban absurd yang hedonis dgn kemasan sok suci. Itulah berbagai sikap hidup ibu cantik ini dalam menjalani hidupnya dengan melawan arus….simponi sikapnya dijaga Irama dengan memanfaatkan liburan di sebuah dusun di kaki Gunung Salak, Bogor. Dia lahir dengan karunia kecantikan fisik dan disempurnakan dengan hati sucinya, walau kawan kawannya alumni SMA VI Jakarta banyak artis dan glamour.
Peranakan Javanese, hidup dengan kultur Jawa yang sangat kuat dan lingkungan keluarga Muslim yang taat. Pilihan jalani hidup yg sederhana membuatnya tampil lentur dan mampu berinteraksi dengan kelas manapun. Keindonesiaannya tuntas dengan nalar terpelihara waras. Memilih hidup bijak dengan kebajikan, memilih hidup waras ditengah gelombang ketidaknormalan. Sikapnya tentang Korupsi, sikapnya terhadap Kebhinnekaan, sikap saling asih asuh warga bangsa, tuntas dengan hitam putih tanpa kompromi.
Sosok Ibu Mamiek ini sungguh memberi inspirasi dan optimisme, dan saya yakin masih banyak sosok wanita yang sama menghuni ibu Pertiwi. Menebar cinta tulus untuk Indonesia dengan senyap tanpa berkoar seperti politisi. Tak ada alasan untuk kita pesimis, karena banyak orang orang baik hidup di Indonesia. Kita dorong orang baik mengisi panggung ke Indonesiaan, hingga tak ada tempat untuk orang orang jahat berhati busuk yg merusak taman indah Nusantara.
Salam hormat untuk kaum ibu Indonesia, salam sehat untuk ibu Mamiek dan semoga Indinesia makin jaya. Semoga anaknya bu Mamiek yang hari ini menjalani operasi cepat pulih, sehat sedia kala.
Jen Maro, 26092017
