- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

Kemenag Minta Warga Tak Terprovokasi Dalam Kasus Ponpes As- Sunnah

Korban amuk massa (rep)

Jakarta, Pro Legal News–  Terkait  banyaknya rumor mengenai kasus Ponpes  As Sunnah, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag), Waryono meminta masyarakat tak mudah terprovokasi.

Hal itu disampaikan  oleh Waryono untuk merespons perusakan terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah di Desa Bagik Nyaman, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (2/1) dini hari. “Secara umum karena media sosial juga, masyarakat harus hati-hati, jangan mudah terprovokasi,” ujar Waryono, Senin (3/1).

Menurut Waryono  situasi Indonesia saat ini sedang damai dan kondusif. Namun, kondusifitas itu justru coba dirusak oleh para pihak yang berupaya memantik sentimen negatif di tengah masyarakat. Maka Waryono meminta kepada masyarakat tak menelan mentah-mentah sesuatu yang belum terkonfirmasi kebenarannya. “Lalu ada masyarakat yang coba cubit-cubit ini. Yang dicubit itu sesuatu yang sensitif. Saya imbau kepada masyarakat kritis dan tak menerima apa adanya informasi yang diterima,” pintanya.

Waryono menjelaskan jika pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kemenag wilayah NTB dan Lombok Timur merespons perusakan pesantren tersebut. Ia juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk kepolisian untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Itu termasuk Kakanwil Kemenag akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Karena ada pembakaran juga kan saat itu,” ujarnya.

Sebelumnya berkembang pemberitaan jika ada ratusan orang melakukan perusakan terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah di Lombok Timur, NTB sekitar pukul 02.00 WITA Minggu dini hari. Massa itu diduga tersinggung dengan potongan video ceramah seorang ustaz yang dianggap mendiskreditkan keberadaan makam keramat di Lombok. Video itu sempat beredar di media sosial.(Tim)

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan