- Advertisement -
Pro Legal News ID
Peristiwa

Kecelakaan Beruntun Libatkan 21 Kendaraan di Tol Cipularang Akibatkan 1 Orang Meninggal, 28 Luka-Luka

sejumlah 21 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di Cipularang (rep)

Jakarta, Pro Legal-Kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11). Insiden nahas ini menimbulkan puluhan korban luka. Arus lalu lintas juga sempat ditutup dan dialihkan.

Pihak Kepolisian  terus melakukan penyelidikan untuk mengusut penyebab insiden kecelakaan tersebut.

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast, kecelakaan beruntun itu disebabkan truk mengalami rem blong.

Jules menuturkan, saat insiden terjadi truk diduga membawa muatan cukup berat. Kemudian, saat rem blong, truk langsung menabrak kendaraan yang ada di depannya. “Diduga diakibatkan karena truk rem blong,” ujar Jules.

Tetapi penyebab pasti kecelakaan beruntun itu masih dilakukan pendalaman lebih lanjut.

Hasil pendataan sementara, polisi mencatat total ada 21 kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut.  Polisi dan pihak terkait masih melakukan proses evakuasi terhadap puluhan kendaraan yang terlibat kecelakaan. “Sementara terdata 21 kendaraan masih dalam tahap evakuasi,” ujar Kainduk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono.

Hingga Senin malam, tercatat ada 29 orang yang menjadi korban dalam kecelakaan beruntun itu. Dari 29 korban itu, satu di antaranya meninggal dunia. Kemudian, 4 korban luka berat dan 24 lainnya luka ringan. “Korban 29, 1 meninggal dunia, empat luka berat, 24 luka ringan,” ujar Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardhiansyah, Senin (11/11).

“Semua di RS Abdul Rojak Purwakarta,” jelasnya.

Saat ini polisi telah mengamankan sopir truk berinisial R yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun.

Namun, Jules menyebut sopir truk yang terluka tersebut masih dirawat di rumah sakit. “Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di RS dan dalam pengawasan Polres Purwakarta,” ujarnya.

Sementara Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan perseneling truk berada di posisi gigi 4. Padahal, jalanan di lokasi kecelakaan merupakan turunan. “Di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP, kemudian didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4, artinya ini gigi tinggi, sementara di situ turunan,” ujar Aan.

Disampaikan Aan, saat ini penyelidikan untuk mengungkap penyebab insiden nahas itu masih terus dilakukan. Aan menyebut pihaknya juga akan mendalami apakah ada jejak pengereman dari truk di lokasi kecelakaan tersebut. “Jadi penyebabnya kita masih selidiki, bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan maupun cuaca ini semua akan kita selidiki,” ujarnya.(Tim)

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan