Jakarta, Pro Legal News – Maraknya aksi penjambretan dan begal di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis geram. Untuk memberantas aksi kejahatan yang cukup meresahkan warga itu,
Polda Metro Jaya menggelar operasi kewilayahan. Operasi yang mulai digelar pada Selasa (3/7) malam dilakukan untuk menangkap jambret dan begal yang masih berkeliaran di Jakarta. “Bapak Kapolda menyampaikan ada jajaran berkaitan kegiatan jambret dan begal akan dibuat operasi kewilayahan di bawah Biro Ops Polda Metro yang akan mengendalikan. Perintahnya melakukan penangkapan terhadap begal dan jambret,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/7).
Operasi ini menurut Kombes Argo akan dilakukan di semua Polres yang dikendalikan Biro Ops Polda Metro Jaya. Perintah Kapolda Idham Azis kepada jajaran agar tak segan-segan untuk menindak tegas penjambret dan begal yang telah meresahkan warga.
Jika di lapangan ada perlawanan, perintah Kapolda lakukan tindakan tegas dan terukur. “Ini nggak bisa ditawar-tawar lagi,” tegas Kombes Argo. Keberadaan jambret dan begal sudah sangat meresahkan.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarief Burhanuddin adalah salahnsatu korban penjambretan pada Minggu (24/6) lalu. Polisi menembak mati Frangki penjambret Dirjen itu serta menangkap temannya Agustina.
Dari pengungkapan kasus penjambretan yang terjadi di Kota Tua, Jakarta Barat polisi akhirnya berhasil membongkar sindikat besar penjambret yang diduga bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Rombongan Wagub DKI Jakarta
Sandiaga Uno juga jadi korban penjambretan saat mengunjungi Jakarta Fair di PRJ, Minggu (17/6) lalu. Ponsel dari suster yang merawat anaknya, Sulaiman dijambret pelaku.
Bahkan penumpang ojek online bernama Warsilah (37) meninggal dunia akibat penjambret yang terjadi di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat pada Minggu (1/7). Korban terjatuh dari sepeda motor saat tasnya dijambret pelaku. tim