Penggunaan teknologi aplikasi diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran dan pengembangan SIGAP secara luas
Samarinda, ProLegalNews.com
Informasi, Teknologi dan Komunikasi (ITK) tak lepas dari bagian kehidupan manusia sekarang. Baik, mereka yang tinggal di desa, maupun di kota. Dengan memanfatkan keterjangkauan internet dan perkembangan teknologi ini, The Nature Conservancy Indonesia mengembangkan aplikasi akSi Inspiratif warGA untuk Perubahan (SIGAP) bersama dengan tim dari Inspirasi Tanpa Batas (INSIPIRIT).
Selama tiga hari (18-20 September) para peserta dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Kutai Kartanegara dan Paser berkumpul di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Timur untuk berlatih menerapkan aplikasi ini. Tercatat ada 207 peserta yang hadir atas undangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur.“Pertemuan ini dahsyat, karena mengumpulkan para pelopor pembangunan desa dan ini tidak mudah,” ujar Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur Rusmadi Wongso dalam pembukaan Pelatihan Aplikasi SIGAP untuk mendukung Pendampingan Pembangunan Desa di Provinsi Kalimantan Timur, di LPMP Kaltim, Samarinda.
Pemerintah Kaltim berpandangan bahwa kemajuan suatu negara akan terwujud kalau desanya sejahtera. “Apalagi di Kalimantan Timur, desa-desa kaya akan sumber daya alam,” ujar Manajer Senior Indonesia Terrestrial Program The Nature Conservancy Indonesia Niel Makinuddin. Sehingga melalui pengelolaan desa-desa yang baik akan membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia. Pertimbangan ini pulalah yang dipakai The Nature Conservancy dalam mengembangkan pendekatan SIGAP sejak satu dekade silam untuk mendamping desa-desa di sekitar wilayah konservasi
Rusmadi mengatakan bahwa tujuan desa sejahtera sejalan dengan visi Kaltim bahwa pertumbuhan pembangunan dapat menyejahteraan masyarakat dan merata di seluruh pelosok, dengan lingkungan yang tetap terjaga. Diakuinya bahwa pembangunan tanpa merusak lingkungan adalah hal yang sulit. Namun, ia melanjutkan, perlu ada trade-off dari pembangunan tersebut. Artinya pertumbuhan ekonomi sejalan dengan ekologi dan sosial budaya. Ia berpesan pada para peserta agar menghayati, memahami dan melaksanakan proses untuk membangun desa melalui SIGAP. Sehingga diharapkan menjadi pelopor desa-desa sejahtera untuk mendukung pembangunan Indonesia.“Dari Kalimantan Timur untuk Indonesia, melalui SIGAP,” kata dia menutup pembukaan pelatihan.
Total sudah lima kabupaten yang menggunakan aplikasi SIGAP di Kaltim yaitu Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara. Sebanyak 53 desa mengirimkan wakilnya untuk mengikuti pelatihan ini. Mereka berkumpul bersama para pendamping lokal desa, pendamping kecamatan dan staf dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten. Sebelum di Samarinda, pelatihan serupa digelar di Kabupaten Berau dengan peserta dari 45 kampung sebanyak 270 peserta. Dalam pelatihan ini, para peserta akan dibekali telefon pintar yang sudah diinstal dengan aplikasi SIGAP.
Dukungan telefon pintar ini berasal dari Nethope, sebuah konsorsium lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional yang peduli akan pengaruh ITK demi kesejahteraan masyarakat. Aplikasi SIGAP terpilih mendapatkan pendanaan ini lantaran mampu mempermudah perangkat desa, warga, dan pendamping dalam membangun desa, mensejahterakan masyarakat, mengelola alam yang lestari dan mendorong transparansi.
Pendekatan SIGAP dikembangkan The Nature Conservancy Indonesia berdasarkan pengalaman mendampingi masyarakat dalam mengelola sumber daya alam berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan. Lantaran dua kampung percontohan pertama yaitu Kampung Merabu dan Kampung Long Duhung di Berau berhasil dengan pendekatan SIGAP, maka dirasa perlu untuk diperluas. Sehingga para pengguna se-Bumi Etam maupun nantinya di Indonesia yang ingin memanfaatkan SIGAP bisa berkomunikasi secara daring, tanpa mengeluarkan biaya untuk datang jauh-jauh ke Samarinda.
Kepala DPMPD Kalimantan Timur Jauhar Effendy mengatakan bahwa pelatihan ini adalah rangkaian panjang dalam pembangunan desa di Kaltim. “Dengan SIGAP, desa membangun dengan bertumpu pada penggalian potensi,” ujar dia. Dinas Pemberdayaan merasakan bahwa pendekatan SIGAP membantu tujuan pemerintah Kaltim. Sehingga, Ia melanjutkan, akan diperkuat payung hukumya melalui Peraturan Gubernur. “Insya Allah dalam waktu dekat akan disahkan,” kata Jauhar. Ia berharap bahwa para peserta yang hadir memiliki cara pandang baru yang mendorong warganya menjadi lebih aspiratif dan inspiratif terhadap apa yang terjadi di tingkat desanya.
Jauhar menambahkan bahwa kegiatan di Kalimantan Timur tentang SIGAP ini sudah dilaporkan ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. “Beliau (Menteri) merespon positif, suatu saat akan dihadirkan dalam kegiatan ini,” ujarnya. Adapun tentang pembagian telefon pintarnya, Jauhar mengingatkan : “Kegiatan tiga hari ini bukan sekadar bagi-bagi smartphone, kami yakin bahwa peserta adalah orang yang melek teknologi sehingga dapat dipraktikan langsung di desa.” Niel meminta hal serupa. “Mari kita berfokus apa itu SIGAP, kosongkan kepala untuk memahami apa SIGAP.” Lantaran kata Niel : “InsyaAllah Anda-Anda (peserta) adalah pelaku sejarah yang menjadi teladan di Kalimantan Timur.:
Aplikasi SIGAP dikembangkan TNC bersama INSPIRIT dalam dua tahun terakhir. Aplikasi SIGAP mengandung beberapa fitur, diantaranya E-book atau buku digital tentang konsep, tahapan SIGAP, serta cara perekaman dan pelaporan penerapannya secara periodik. Aplikasi ini dapat membantu masyarakat desa dalam membuat pelaporan yang runut sekaligus informatif. “TNC mengembangkan aplikasi ini demi mewujudkan dan mempercepat pembangunan desa yang berkelanjutan” kata Manajer Senior TNC Indonesia untuk Berau Saipul Rahman. Saat ini aplikasi SIGAP dapat diunduh di Google Playstore dan laman www.sigapp.id.
Tentang TNC
The Nature Conservancy adalah organisasi konservasi yang membawa dampak konservasi di 69 negara untuk melindungi darat dan perairan di mana semua kehidupan bergantung. Di Indonesia, TNC bekerja dalam kemitraan konservasi dengan pemerintah, masyarakat dan sektor swasta selama lebih dari 25 tahun, memajukan solusi untuk perlindungan hayati, pengelolaan sumberdaya alam dan perubahan iklim untuk kepentingan masyarakat dan alam. Dengan menggunakan model-model pengelolaan sumberdaya alam yang berbasis sains, TNC memberikan solusi dalam penyusunan kebijakan dan mempengaruhi tata kerja dan kelola yang berakibat pada bertambahnya konservasi darat dan laut di Indonesia yang dikelola secara efektif. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nature.or.id. Dan www.sayasigap.org. Advertorial