- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

IPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Bom Pasuruan

Jakarta, Pro Legal News – Pelaksanaan pesta olahraga Asian Games tinggal menghitung hari. Aksi teror bom pun kembali terjadi dan pelakunya berhasil melarikan diri.

Polisi didesak segera menangkap pelaku bom yang terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. Kaburnya pelaku dikhawatirkan yang bersangkatan akan menebar aksi teror baru yang bisa mengganggu pelaksanaan Asian Games yang dipusatkan di Jakarta dan Palembang yang tinggal beberapa hari lagi.

Informasi yang diperoleh Ind Police Watch (IPW) mengungkapkan, pelaku Bom Pasuruan berhasil melarikan diri dengan membawa ransel hitam yang diduga berisi bahan peledak. Pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Belakangan diketahui pelaku meninggalkan sepeda motornya di tempat penitipan sepeda motor di Stasiun Pasuruan. Pelaku membuat kamuflase seolah olah dia kabur dengan menggunakan kereta api.

Padahal saksi mata melihat pelaku kabur dengan angkutan kota (angkot) ke arah Sidoarjo atau Mojokerto. Pelaku mengenakan jaket biru muda dan bercelana panjang abu abu serta mengenakan sendal jepit kulit.

Pelaku juga menggunakan kupluk putih dan syal biru. Dari tempat penitipan sepeda motor pelaku berjalan kaki menuju arah barat ke jalanan besar untuk mencari angkot. Diduga pelaku menuju Sidoarjo atau Mojokerto. Begitu hasil rilir IPW yang diterima prolegalnews.co.id pada Jumat (6/7).

Dari data yang diperoleh IPW, pelaku memiliki dua KTP. Pertama KTP keluaran Kabupaten Pandeglang Banten atas nama Anwardi kelahiran Jakarta 12 Juni 1966, dengan NIK 31009765443360003 dan beralamat Karang Tanjung Serang. KTP kedua atas nama Abdullah yang lahir di Lambideng Aceh 16 Februari 1975.

KTP dikeluarga Kabupaten Pidie Aceh dengan NIK 1107181602750001 dan alamat Dayah Lampoh Awe, Simpang Tiga. Foto di KTP sama sehingga patut diduga pelaku telah melakukan pemalsuan identitas. Padahal sesungguhnya pelaku bernama Abdulloh kelahiran Aceh Meulaboh.

Pelaju diketahui anggota ISIS eks GAM. Di era Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) memang cukup banyak anggota GAM yang dilatih di Libya. Setelah masa damai di Aceh, keberadaan eks GAM yang dilatih di Libya ini tidak terlacak.

IPW berharap polisi bertindak cepat menangkap pelaku. Sebab jika melihat KTP dan keberadaannya, pelaku sepertinya memiliki jaringan yang cukup luas, mulai dari Aceh, Banten hingga Jawa Timur.

Jika pelaku bisa segera tertangkap diharapkan jaringan terorisnya bisa terbongkar dan dilumpuhkan, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga, terutama saat pelaksanaan Asian Games. Tim

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan