- Advertisement -
Pro Legal News ID
Politik

Dukungan Golkar Paling Berenergi

Ketum Golkar Airlangga Hartarto

Jakarta, Pro Legal News – Debat Capres putaran kedua, Minggu (17/2) lalu  secara substansi mengalami kemajuan yang signifikan. Setiap Capres, baik 01 maupun 02 memberikan paparan tentang gagasan dan konsep dalam mengelola Bangsa Indonesia untuk periode 2019-2024. Bahkan kedua Capres sempat terlibat perdebatan secara langsung. Sehingga proses perdebatan berlangsung secara dinamis.

Dalam perdebatan tersebut secara susbtansi Capres 01, Jokowi terlihat lebih dominan dan menguasai setiap materi perdebatan dengan didukung data-data, terutama untuk topik perekonomian. Meski kemudian data-data itu dikritisi dan dipertanyakan validitasnya oleh masyarakat. Jokowi mampu memaparkan gagasannya secara detail, sistematis  dan terukur. Tercatat beberapa kali Capres 02, Prabowo Soebianto  secara gentle mengendors gagasan Jokowi karena dinilai telah menempati track yang benar.

Gaya Capres Jokowi dalam memaparkan gagasan secara lugas dan sistematis itu terbilang cukup mengejutkan publik. Maklum mantan Gubernur DKI Jakarta itu biasanya agak lamban dalam merespon pertanyaan terutama dalam menghadapi kalangan pers. Namun malam itu Jokowi terlihat sangat percaya diri dan menguasai materi yang dipertanyakan oleh moderator. Perubahan performance itulah yang mengundang berbagai spekulasi seperti misalnya dugaan menggunakan earpiece (alat bantu dengar) serta penggunaan data-data yang validitasnya diragukan. Sehingga gagasan yang ditawarkan oleh Jokowi itu  dinilai kubu lawan sebagai gagasan yang imaginer dan diawang-awang.

Disaat kegamangan publik yang luar biasa itulah, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto datang dengan timing yang pas dengan memberikan pidato tanggapan atas pelaksanaan debat Capres itu, Selasa (19/2). Pidato Airlangga tentang ekonomi serta industry 4.0 serta unicorn seakan memberi nyawa terhadap pernyataan-pernyataan Jokowi selama proses perdebatan dengan Prabowo Soebianto. Sehingga publik menjadi mahfum dan paham tentang idiom-idiom ekonomi serta gagasan-gagasan yang sudah ditawarkan oleh Jokowi.

Apalagi Ketua Golkar ini adalah Menteri Perindustrian yang telah memiliki blue print atau road map tentang industrialisasi di Indonesia. Sehingga konsep pembangunan yang sustainable (berkesinambungan) bisa dipertahankan sekaligus bisa dilanjutkan. Secara empirik ungkapan pidato Airlangga bukanlah paparan pepesan kosong, karena dibawah kendali Airlangga, Kemenperin telah menorehkan prestasi yang cukup gemilang. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,4% pertahun dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional hingga mencapai  sekitar 20 %. Sektor manufaktur juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Bahkan Indonesia kini sudah masuk kategori sebagai negara industry, meninggalkan label lama sebagai negara agraris. Maka pidato tanggapan Airlangga  terrhadap debat Capres putaran kedua itu memiliki makna yang sangat strategis untuk menjawab keraguan publik tentang wawasan kognitif Jokowi tentang perekonomian terutama dalam aspek industry. Karena substansi  perdebatan malam itu sesungguhnya adalah ‘makanan’ Airlangga. Meski tidak bisa mengesampingkan kontribusi  dari tim sukses lainnya.

Pidato Airlangga itu semakin membuktikan jika Golkar telah sengaja ‘pasang badan’  untuk  mengamankan sekaligus melawan  gempuran  lawan-lawan politik Jokowi. Terutama bagi kalangan yang meragukan wawasan dan kemampuan Jokowi dalam bidang ekonomi dan industry. Pola pembelaan seperti yang dilakukan Golkar itu belum pernah dilakukan oleh anggota koalisi lainnya. Dukungan Golkar itu juga memperlihatkan jika dukungan Golkar adalah dukungan yang paling berenergi. Selain basis massa yang cukup besar, Golkar juga telah memberi bekal ‘gizi’ bagi Jokowi dalam menghadapi debat. Sehingga badan Jokowi yang  kerempeng  itu  lebih terlihat ‘kekar dan berisi’.***

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan