Oleh : Agus Abdullah
Arah suara HATI NURANI yang kencang disampaikan oleh rakyat Indonesia menuju pemilihan presiden 2019. Rakyat menginginkan presiden terpilih pada tahun 2019 adalah presiden yang merakyat dan kerja nyata.
Sosok presiden yang benar – benar menjadi pilihan rakyat, bukan pilihan elit partai atau pilihan elit penguasa.
Presiden pilihan rakyat merupakan hak kedaulatan rakyat yang benar – benar demokratis untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
Pemilu demokratis berarti rakyat benar – benar diberikan peluang seluas – luasnya untuk menggunakan hak politiknya sebagai warga negara.
Rakyat tidak boleh dibujuk,dihalang – halangi atau diganggu dalam menggunakan hak politik dan hak demokrasi mereka.
Biarlah HATI NURANI menentukan nasibnya kepada pemimpin yang mereka yakini sehingga mereka menentukan pilihannya. Presiden merakyat diidentifikasikan sebagai “ Rakyat Kebanyakan “ dengan bahasa ndeso yang salah satunya suka blusukan ke kantong – kantong rakyat.
pemimpin seperti ini akan cepat diterima dan dipilih oleh rakyat karena mereka yakin mendengar apa yang dipikirkan rakyatnya. Presiden merakyat adalah juga pemimpin yang sudah mulai kelihatan apa yang dipikirkan dan apa yang diperbuatnya ke depan.
Pemimpin model ini secara materi sudah tidak terlalu memikirkan artinya kekayaan. Dia tampil menjadi pemimpin karena terpanggil dan mencintai rakyatnya.
Mengapa rakyat mesti diberi kesempatan menentukan pilihan mereka ? Sebab merekalah yang paling merasakan apapun yang dijalankan para pemimpin mereka.Jangan sampai terjadi perbedaan antara suara batin rakyat berbeda dengan apa yang dipikirkan pemimpinya.
Sekali saja salah dalam menentukan presiden pilihan rakyatnya akan menanggung besar ongkos yang harus dibayar untuk membiayai kesalahan tersebut. Tentu rakyat bisa saja berontak meluapkan ketidakpuasan, bahkan bisa murka.
Bila sampai hal ini terjadi, negeri ini akan tidak melangkah maju, mungkin akan jalan ditempat atau bahkan mengalami mundur ke belakang.
