- Advertisement -
Pro Legal News ID
Nasional

Demo Kedubes Prancis, Masa Nilai Kecaman Jokowi Rendah

Jakarta, Pro Legal News – Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Ormas Muslim Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (4/11). Mereka merespons kecaman Presiden Joko Widodo terhadap Macron.

Koordinator Aksi dari Aliansi Ormas Muslim Indonesia, Irwan Saefulloh menilai kecaman yang disampaikan Jokowi terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron kurang tegas. Dia berharap Jokowi bisa bertindak lebih tegas terhadap orang yang telah menghina umat Islam dan Nabi Muhammad

“Kecaman Jokowi itu sangat rendah. Seharusnya perintahkan boikot semua produk Prancis dan usir Dubes Prancis,” katanya. Dia mengatakan aksi ini akan terus mereka lakukan untuk menuntut permintaan maaf dari Macron yang telah menghina umat Islam dan Nabi Muhammad melalui pernyataannya selama ini.

“Kami akan terus lakukan (aksi) kalau perlu kami akan jihad fisabilillah, sampai Macron minta maaf,” kata Irwan.


Jokowi telah menyampaikan pernyataan sikap untuk merespons Macron. Indonesia mengecam keras pernyataan Macron yang dinilai telah menghina agama Islam dan melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Kecaman itu Jokowi sampaikan usai melakukan pertemuan dengan beberapa pemuka agama di Istana Negara, Jakarta.

“Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10).

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu kemarahan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

”Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai yang lain,” kata Macron awal Oktober 2020 lalu.

Macron juga merespons insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch dengan mengatakan Islam adalah “agama yang mengalami krisis di seluruh dunia”. Pembunuhan tersebut merupakan reaksi dari pembahasan kartun Nabi Muhammad SAW di kelasnya.(Tim)

prolegalnews admin

Tinggalkan Balasan