BSD CITY ProLegalNews. com.
Untuk menunjukkan komitmen BSD dalam proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka BSD mempunyai visi untuk menciptakan kota pendidikan modern. Sebagai upaya untuk mewujudkan itu, BSD membangun kompleks gedung baru dengan dua bangunan utama menjulang delapan lantai di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City. Itulah kampus baru Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya yang diresmikan pada 25 Juli lalu. Kampus di BSD City merupakan pusat perkuliahan ketiga universitas yang berdiri pada 1960 ini. Dua kampus lainnya ada di Semanggi dan Pluit. “Kami mendefinisikan kampus BSD City ini sebagai Center for Human Development,” ujar Rektor Unika Atma Jaya A. Prasetyantoko.
Berdiri di atas lahan 3,5 hektare dari total lahan 20 hektare, pada tahap pertama kampus BSD City diprioritaskan untuk dua fakultas yaitu teknik dan teknobiologi. Sebagian besar bangunan diperuntukkan untuk fasilitas belajar mahasiswa, yaitu laboratorium. “Kampus BSD City memiliki kapasitas 3.000 mahasiswa. Dari 350 kelas, 200 adalah untuk laboratorium,” ujar Prasetyantoko. Kampus ini telah mulai digunakan sejak tahun ajaran baru, Agustus 2017.
Dengan beroperasinya kampus ini, Unika Atma Jaya dapat meningkatkan jumlah mahasiswa hingga 15.000 sampai 17.000 dari ketiga kampus. Dalam jangka panjang, Unika Atma Jaya akan mendorong agar sebagian besar kegiatan pendidikan S1 diselenggarakan di BSD City.
Masuknya kampus baru Atma Jaya di BSD City menambah daftar universitas bergengsi di kota yang berkembang menjadi integrated smart digital city ini. Sebelumnya telah ada beberapa perguruan tinggi, seperti Prasetya Mulya dan International University Liaison Indonesia (IULI).
Untuk mengakomodasi kegiatan pendidikan dan kebutuhan mahasiswa di kampus BSD City, Unika Atma Jaya melakukan komunikasi dengan pengembang BSD City, Sinar Mas Land, sehingga kampus terintegrasi dengan pengembangan BSD City. Untuk sarana transportasi misalnya, terdapat shuttle bus yang secara reguler melewati kampus Atma Jaya. Dekat kampus juga akan dibangun stasiun intermoda untuk menuju dan berangkat dari BSD City.
Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land dalam kesempatan terpisah mengatakan pihaknya menyambut kehadiran ribuan mahasiswa di kawasannya. “Kami siap mendukung, dan sejauh ini sarana dan prasarana BSD City sudah in line dengan kebutuhan warga, termasuk di bidang pendidikan,” ujar Dhony.
Ia mengatakan, kehadiran warga baru BSD City ini akan menimbulkan multiplier effect sehingga akan tercipta ekosistem di mana usaha-usaha akan terdorong berkembang. “Ekonomi bergulir,” ujarnya. Hal itu akan meningkatkan nilai ekonomi bagi kawasan secara umum.
Rektor memperkirakan sekitar 60 persen mahasiswanya saat ini kos atau menyewa rumah di sekitar kampus. Sebagian dari mereka datang ke kampus dengan menggunakan sepeda. Oleh karena itu, ia mengharapkan pengembang menangkap isu ini untuk pengembangan kawasan. “Kampus didorong untuk bersepeda dengan space memadai untuk bike line, sehingga akan jadi keunikan tersendiri,” ujar Prasetyantoko.
Terkait harapan Rektor soal transportasi sepeda, Dhony mengatakan pihaknya memiliki program yang mendukung pencegahan pemanasan global. “Salah satunya kami membangun trotoar yang lebar, yang selain bisa digunakan untuk pejalan kaki, juga bisa untuk sepeda,” ujar Dhony. Pembangunan transportasi di wilayahnya, antara lain ditujukan agar orang semakin nyaman menggunakan transportasi publik, sehingga menekan pencemaran lingkungan dan polusi udara.
Adanya Unika Atma Jaya di BSD City juga sejalan dengan project ‘silicon valley’ Indonesia yang dikembangkan Sinar Mas Land yaitu Digital Hub. Ini merupakan area yang ditujukan untuk komunitas digital mencakup teknologi informasi, startup, dan lain-lain. Perguruan tinggi dan Digital Hub akan saling memperkuat sehingga dengan komponen lain akan menjadi satu ekosistem. Kehadiran Unika Atma Jaya diharapkan menjadi talent pool yang potensial menciptakan sumber daya berkualitas bagi Digital Hub. Gun