Oleh : Kurnia Zakaria
Azas Tigor Nainggolan Ketua FAKTA sebagai Komisaris PT LRT Jakarta (BUMD Pemda Provinsi DKI Jakarta) anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sejak (21/3/2023) sekaligus PAW TGUPP menggantikan Tatak Ujiyati selain diduga untuk membungkam kritikan terus ke Pemda Jakarta tetapi juga agar dapat mengembangkan jaringan LRT hanya Veldrome Utan Kayu – Pengangsaan Dua Kelapa Gading menjadi tahap 2 direncanakan hingga, Stasiun Manggarai Manggarai, dimana pelayanan publik LRT ini tidak membantu kemacetan Rawangun -Kelapa Gading-Pulo Gadung.
Agar Azas Tigor bantu ajak masyarakat naik LRT hingga ada pertunjukan kereta seram di mana LRT diserang zombie meniru Film Korea juga kurang menarik penumpang. Jalur LRT yang tidak strategis padahal dulu agar Veldrome tersambung dengan wisma atlet dan Rusunawa Kemayoran untuk Asian Games tahun 2018 di Jakarta. Tetapi ternyata saat Asian Games LRT belum jadi. LRT di bangun tanpa konsep jelas dan tidak strategis hanya malah memperparah macet dan jalan rusak dan sempit dari perempatan Mall Arion Rawamangun hingga Kelapa Gading MKG 1-3 mall.
Apakah LRT ini juga seperti Jalingko membingungkan konsumen dengan jalur arah yang tidak jelas sehingga sepi penumpang kecuali saat orang masuk dan pulang kerja. Sedangkan LRT sejak dimulai operasional hingga sekarang terus merugikan APBD DKI Jakarta. LRT lebih sepi dari penumpang MRT Lebak Bulus- bunderam HI. Warga Jakarta lebih suka pake ojek motor online atau bawa sepeda motor daripada pakai angkutan umum yang jalurnya malah puter-puter Jakarta tidak jelas memang jalar basah atau hanya bukan jalur baru.
Tugas Azas Tigor mungkin hanya sebatas pengawas pembangunan tahap 2 jalur LRT Veldrome Stasiun Manggarai. Selain itu bagaimana caranya jalur LRT diminati warga Jakarta. Memang mengkritik paling gampang daripada memberikan solusi. Yang penting Azas Tigor bekerja jujur dan amanah dimana disiplin etos sistem kerja LRT harus ditingkatkan dioptimalkan daripada jadi proyek infrastruktur yang gagal. Yang dirintis sejak era Jokowi jadi Gubernur DKI.(***)
- Penulis adalah praktisi dan akademisi hukum Universitas Indonesia