ProLegalNews.com
Pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun belakangan telah menimbulkan keresahan di masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah. Chairul Tanjung dan krominya pengusaha ritel modern harus bertanggungjawab dengan kemunculan Carrefour, Alfamart dan Indomaret disejumlah sudut wilayah.
Ini menjadi penyebab utama stagnan perekonomian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tanah Air. Kondisi ini bagaikan bom waktu yang sengaja diciptakan beberapa tahun lalu oleh pemerintah sebelumnya, kini tinggal tunggu meledak. Kalau dilihat di permukaan perekonomian meningkat, tetapi daya beli melemah.
Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi harus segera bertindak untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dari permainan para pengusaha ritel modern. Jika dibiarkan perekonomian UKM ke depan akan tambah hancur dan daya beli masyarakat pun akan semakin terpuruk.
“Nilai infestasi memang meningkat, tapi daya beli kian melemah. Kondisi ini harus segera diatasi, jika tidak bagaimana perekonomian negara kita ke depan nanti,” kata Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Drs. H. Hasan Basri, SH, MH saat berkunjung ke Kantor Redaksi Majalah Pro Legal dan www.prolegalnews.com di Gedung Dewan Pers Jalan Kebun Sirih, Jakarta Pusat pada Senin 2 Oktober 2017.
Hasil kajian APPSINDO riter modern melakukan transaksi dalam satu tahun mencapai Rp 1000 triliun atau Rp 2,5 triliun sehari. Kalau ini terus terjadi semua usaha masuk ke pemodal besar secara otomatis pengusaha UKM akan gulung tikar. “Ini bom waktu yang diciptakan sejak 2004,” tegas Hasan Basri.
Sebelumnya AC NELSEN juga pernah melakukan kajian yang menyatakan sejak tahun 2014 pertumbuhan pasar ritel modern mencapai 31,4 persen pertahun dan pertumbuhan pasar tradisional menurut (minus) 8,1 persen pertahun. “Dalam hal ini APPSINDO meminta Pak Presiden Jokowi agar pemerintah ke depan berpihak kepada UKM. Hanya ini permintaan kami,” imbuh Ketua Umum APPSINDO.
Dikatakan Hasan Basri masalah ini sebelumnya sudah pernah dibawa ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Namun hasilnya sangat tidak memuaskan karena hanya dikenakan denda dan denda saja.
Bukan hanya itu, APPSINDO juga pernah mengadukan sepak terjang retil modern yang telah menghancurkan UKM kepada Menteri Perdagangan era pemerintahan sebelumnya, tapi tidak ditanggapi. “Sekarang harapan kami hanya pada ketulusan Pak Jokowi untuk menyelamatkan UKM yang kini dalam kondisi sekarat,” tegasnya. tim