Batu, Pro Legal News- Berbicara Polisi mungkin ada banyak cara masyarakat mengungkapkanya, beberapa orang mungkin akan bicara tentang korupsi ditubuh kepolisian. Sementara yang lain mungkin akan berbicara soal adanya budaya kekerasan dan arogansi di korp baju coklat ini. Atau mungkin membicarakan tentang cara taktis anggota Densus 88 Mabes Polri yang berhasil membekuk gembong teroris Abu Dujana di Jawa Tengah beberapa tahun yang lalu.
Namun apapun bentuk penilaian masyarakat tentang polisi, yang perlu diingat masih banyak dan selalu ada polisi yang bekerja dengan baik serta mengabdi tanpa kenal pamrih pada institusinya. Mereka senantiasa melayani,mengayomi dan melindungi masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Ketulusan seorang polisi dalam mengemban tugasnya ini akan memupuk simpati dari masyarakat, hakekat lebih luas tentunya akan menimbulkan pencitraan yang positif pula dari masyarakat terhadap Polri.
Tepat pada Hari Jadinya yang ke76 di tahun 2022 pada 1 Juli nanti masyarakat boleh berbangga, karena kesungguhan serta komitmen melayani, melindungi serta mengayomi benar-benar telah diimplementasikan secara nyata oleh segenap jajaran Polri.
Paradigma ini nampaknya sangat dipahami betul oleh AKBP I Nyoman Yogi Hermawan, selaku Kapolres Batu. Konsep dan kebijakan Kapolri hingga jajaran Polda untuk melaksanakan Perpolisian Masyarakat (Polmas) dalam mengimplementasikanya benar-benar dilaksanakan secara maksimal, serta diimbangi dengan rasa tulus dan tanpa pamrih. “Bagi saya, sebelum terjun melayani masyarakat seorang polisi pertama harus mematri rasa cinta yang dalam pada institusinya, jangan sebaliknya malah menjadi pengkhianat dalam institusi sendiri. Bagaimana seorang polisi bisa melayani masyarakat dengan bener, bekerja dengan professional, kalau dirinya sendiri berani mengingkari hati nurani?” tegas mantan Paur Samsat Surabaya Selatan ini.
Dirinya juga menambahkan bahwa selain bekerja secara professional, polisi juga harus makin tegas dalam bertindak dan menyikapi berbagai problematika pelanggaran hukum yang menjadi pekerjan rumahnya sehari-hari. Disisi lain seorang polisi juga harus bijak dan humanis, karena sesungguhnya konsep Polmas sendiri menitik beratkan tentang bagaimana upaya setiap anggota polisi untuk mampu merangkul masyarakat agar bersama-sama mewujudkan Kamtibmas di wilayah hukumnya.
Setiap ada permasalahan eloknya dimusywarahkan dulu secara bersama, karena kemitraan polisi dan masyarakat akan jelas sejajar keberadaanya. Tak Cuma sekedar berbicara dalam menimplementasikan bentuk nyata di lapangan perwira dengan dua melati di pundak ini ternyata sangat dekat dengan masyarakat di wilayah hukumnya. Salah satu wujud nyata dari sikap bijak ini dengan segera meminta maaf, disaat anggotanya melakukan kelalaian dengan perbuatan tidak menyenangkan terhadap rekan-rekan media dalam peliputan berita beberapa waktu yang lalu. (djoko)